Arsip:

Berita

Tingkatkan Kekayaan Intelektual, Kemenkum-HAM Kanwil DIY bekerja sama dengan UGM Mengadakan Kuliah Umum

Tingkatkan Kekayaan Intelektual, Kemenkum-HAM Kanwil DIY bekerja sama dengan UGM Mengadakan Kuliah Umum

Untuk meningkatkan kekayaan intelektual di kalangan universitas khususnya dosen, peneliti dan mahasiswa, Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum-HAM) Kanwil DIY bekerja sama dengan Direktorat Penelitian dan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, menggelar kuliah umum dengan tema “Kekayaan Intelektual dan Perlindungan Inovasi”. Kuliah umum ini digelar pada Selasa (10/03/2020) pukul 10.30 WIB di Gedung Grha Sabha Pramana UGM. Dr. Freddy Harris, ACCS selaku Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan HAM hadir untuk memberikan materi utama. Kuliah umum ini dihadiri oleh civitas akademik UGM, civitas akademik di sekitar DIY, hingga akademisi dan masyarakat dari luar Yogyakarta.

Kuliah Umum ini diawali dengan penyerahan berbagai sertifikat dan penghargaan Kekayaan Intelektual (KI) diantaranya adalah penyerahan sertifikat Indikasi Geografis (IG) kepada Kabupaten Bantul atas permohonan IG untuk Batik Nitik. Selain itu dilakukan penyerahan sertifikat Paten granted kepada para inventor UGM atas 19 judul invensi Paten oleh Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual secara langsung.

Sambutan kuliah umum disampaikan oleh Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr. selaku Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan UGM. Dalam sambutannya, Djagal Wiseso menyampaikan  bahwa UGM memberikan perhatian yang cukup besar kepada perlindungan Kekayaan Intelektual. “Paten di negara kawasan ASEAN masih tertinggal. Indonesia memiliki potensi yang dapat berubah menjadi aset Kekayaan Intelektual. Diharapkan kuliah umum ini dapat membantu untuk menjawab tantangan terkait perlindungan Kekayaan Intelektual”, ungkapnya

Dalam sesi kuliah umum, Direktur Jenderal KI, Freddy Harris mengatakan bahwa pemimpin (di kalangan universitas -red) memiliki peran yang sangat penting dalam melaksanakan perlindungan kekayaan intelektual. Pemimpin kampus diharuskan mengerti dan paham terhadap institusi pendidikan yang dipimpinnya sehingga dapat dilindungi secara hukum.

“Jangan sampai potensi-potensi kekayaan intelektual kemudian diplagiarisme, sehingga itu akan merugikan penciptanya sendiri,” kata Harris.

Freddy menyampaikan juga bahwa para dosen, mahasiswa, maupun peneliti di UGM telah mampu menghasilkan banyak inovasi. Tapi kemudian inovasi-inovasi tersebut harus didaftarkan agar memiliki kekuatan hukum untuk melindunginya. Ia mencontohkan pentingnya suatu karya akademik dari mahasiswa khususnya eksakta berupa skripsi maupun tugas akhir yang menghasilkan inovasi baru dalam bentuk alat maupun sistem untuk didaftarkan perlindungannya.

Antar institusi di dalam Universitas seharusnya saling bekerjasama dalam proses perlindungan Kekayaan Intelektual, (baik pada hulu maupun hilirisasi -red). Freddy menambahkan, sebagai contoh peneliti bidang teknik, kesehatan, dan farmasi, mereka yang akan berinovasi menciptakan produk-produk baru atau mengembangkan produk yang sudah ada yang bermanfaat bagi masyarakat, para akademisi dari bidang tersebut tidak perlu memikirkan ke mana produk akan dijual dan bagaimana cara melindungi karya-karya mereka, karena perlindungan hukum akan diserahkan oleh ahli hukum seperti Fakultas Hukum misalnya, sedangkan akademisi bidang ekonomi dan bisnislah yang akan membantu hilirisasi, mereka akan menawarkan produk unggulan hasil invensi para peneliti ke perusahaan-perusahaan untuk diproduksi secara masal.

Diharapkan UGM terus mendorong civitas akademiknya untuk memunculkan inovasi-inovasi baru dan melakukan pendaftaran kekayaan intelektual.

BPP Kembali Gelar Workshop “Nature Research Academies”

Pada tanggal 9-10 Oktober 2019 bertempat di Auditorium Lantai 5 Gedung Sekolah Pascasarjana UGM, Badan Penerbit dan Publikasi kembali berkolaborasi dengan Nature Research menyelenggarakan “The 2nd Nature Research Academies Workshop 2019”, setelah sebelumnya, pada tanggal 2-3 Mei 2019 BPP menyelenggarakan workshop pertama. Workshop diikuti oleh lebih dari 200 peserta yang seluruhnya merupakan civitas akademika UGM dari berbagai fakultas.

Kepala Badan Penerbit dan Publikasi UGM, Widodo, M.Sc., Ph.D., memberikan sambutan pembuka dengan menjelaskan tentang pentingnya workshop research academies diagendakan sebagai agenda tahunan UGM. Workshop selanjutnya dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UGM, drg. Ika Dewi Ana, M.Kes., Ph.D., yang secara khusus memberikan dukungan akademik terhadap pelaksanaan “The 2nd Nature Research Academies Workshop 2019”.

Hadir sebagai pemateri dalam workshop adalah Dr. Jeffrey Robens, Manajer Pengembangan Editorial di Nature Research. Selama workshop berlangsung, Dr. Jeffrey Robens menyampaikan paparan secara interaktif dalam dua hari pertemuan. Hari pertama didiskusikan secara mendalam kiat-kiat untuk menjadi penulis artikel jurnal internasional yang baik, mulai dari teknik menulis artikel akademik yang efektif dengan alur yang logis, teknik membuat tulisan yang baik agar mudah dipahami, cara menyajikan pendahuluan/metode/hasil artikel, dan cara untuk membuat diskusi/judul/abstrak yang efektif. Pada hari kedua diskusi lebih diarahkan pada strategi agar dapat termuat di dalam jurnal internasional terindeks. Diskusi hari kedua dimulai dengan etika dalam membuat publikasi ilmiah, cara memilih jurnal, cara berkomunikasi dengan editor jurnal, dan strategi yang harus dilakukan setelah artikel dikirimkan ke jurnal yang dituju.

Sebagai tindak lanjut dari “The 2nd Nature Research Academies Workshop 2019”, Dr. Jeffrey Robens sebagai pemateri memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada para peserta untuk mengkonsultasikan draf artikel yang dimiliki melalui email. Tujuannya agar segera dihasilkan artikel ilmiah yang terpublikasi dalam jurnal internasional terindeks sebagai hasil dari workshop yang telah diselenggarakan. (Krista)

Direktorat Penelitian Dalam Ajang Ritech Expo 2019, Bali

Direktorat Penelitian Dalam Ajang Ritech Expo 2019, Bali

Universitas Gadjah Mada mengikuti ajang Ritech Expo 2019 yang merupakan rangkaian acara peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-24 yang diselenggarakan Kemenristekdikti. Ratusan booth yang berpartisipasi dalam ajang tersebut memamerkan produk-produk hasil riset dan inovasi dari berbagai Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian termasuk Direktorat Penelitian UGM yang menampilkan mesin batik berteknologi “Butimo” dan juga modul flight contoller pesawat tanpa awak autopilot “E-Drones”.

Antusia pengunjung sangat besar dari sejak hari pertama pameran sampai penutupan berlangsung terutama pelajar-pelajar di sekitar Bali untuk melihat demo produk Butimo, mereka juga rela mengantri untuk melakukan simulasi alat E-Drones.Selain itu ajang ini sangat bermanfaat terutama bagi peneliti UGM, banyak tawaran yang menghampiri baik untuk mengikuti pameran maupun kerjasama industri.

BPP Gelar Workshop Nature Research Academies 2019

Dalam rangka mendorong civitas akademika UGM dalam mempublikasikan karya penelitian di jurnal Internasional dan meningkatkan kualitas penulisan, BPP berkolaborasi dengan Nature Research Academies menyelenggarakan workshop dua hari (2-3 Mei) dengan judul “Workshop Nature Research Academies 2019”. Bertempat di ruang Seminar Lt. 5 Gedung Pascasarjana UGM, workshop ini diikuti oleh para dosen dan peneliti dari berbagai fakultas di UGM. Hadir sebagai pemateri dalam workshop tersebut adalah Dr. Jeffrey Robens, Manajer Pengembangan Editorial Nature Research.

Dalam workshop dua hari, Dr Jeffrey Robens memadukan materi-materi penting yang perlu dikuasai oleh calon penulis. Pada hari pertama materi difokuskan pada teknik penulisan dengan contoh-contoh kasus dan strategi pencapaiannya, sedangkan pada hari kedua materi difokuskan pada cara jitu agar artikel yang kita tulis dapat diterima di jurnal internasional bermutu. Hari pertama yang terdiri dari lima sesi disampaikan tentang teknik penulisan akademik yang efektif-logis dengan struktur penyampaian yang baik, pentingnya pengunaan kalimat aktif di dalam tulisan ilmiah, mekanisme kerangka penulisan ilmiah, penyajian hasil/diskusi/kesimpulan karya ilmiah, dan cara untuk membuat judul/abstrak/kata kunci yang baik. Hari kedua terdiri dari lima sesi yang membahas tentang etika publikasi, strategi pengajuan naskah, pengecekkan peer review, pembuatan poster dan slide presentasi, serta skill presentasi.

Selama workshop berlangsung Dr. Jeffrey Robens menyampaikan paparannya secara interaktif, sehingga para peserta sangat antusias mengikuti workshop dari awal hingga akhir. Sebagai pemateri, Dr. Jaffrey Robens memberikan kesempatan kepada seluruh peserta untuk memperdalam materi yang disampaikan melalui sesi diskusi dan pemecahan masalah dari permasalahan-permasalahan riil yang pernah dihadapi oleh para peserta.

Workshop Nature Reserch Academis 2019 juga dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UGM, drg. Ika Dewi Ana, M.Kes., Ph.D., yang sekaligus memberikan kata sambutan. Dalam sambutannya, drg. Ika Dewi Ana, M.Kes., Ph.D. sangat mengapresiasi penyelenggaraan workshop. “Sejak didirikan UGM selalu berupaya untuk memberi dampak nyata bagi masyarakat dan khasanah perkembangan keilmuan. Karena itu, Workshop Nature Research Academies 2019 merupakan salah satu upaya ke arah tersebut, sehingga workshop seperti ini harus diselenggarakan secara berkelanjutan. Melalui Workshop Nature Research Academies 2019 diharapkan para dosen UGM dapat lebih giat dalam menulis dan mempublikasikan karya-karyanya ke dalam jurnal Internasional bermutu”. [Nopi]

Pengembangan Ekonomi Lokal Berbasis Potensi Sumber Daya Daerah Melalui Perlindungan Indikasi Geografis

Pengembangan Ekonomi Lokal Berbasis Potensi Sumber Daya Daerah Melalui Perlindungan Indikasi Geografis

Dalam pembangunan pertanian sumber daya genetik berfungsi untuk memenuhi ketahanan pangan dan sumber daya genetik (SDG) bernilai ekonomi menopang kesejahteraan. Tujuan pengelolaan SDG adalah untuk mengatur pemanfaatan SDG dan pengetahuan tradisional yang terkait dengannya, pelestarian SDG beserta pengetahuan, inovasi dan praktik-praktik masyarakat tradisional atau lokal yang terkait dengannya, dan penguatan kemampuan nasional agar mampu sumber daya hayatinya sendiri. Terdapat berbagai pemanfaatan SDG antara lain untuk penelitian dasar dan terapan, pengembangan produk, produksi. SDG untuk Pangan, Pertanian dan industri adalah segala materi genetik dari tumbuhan yang mempunyai nilai nyata atau potensial untuk pangan, pertanian dan industri. Perlindungan yang dapat dilakukan antara lain dengan dengan PVT bagi pengajuan individu dan Indikasi Geografis (IG) untuk perlindungan yang bersifat komunal untuk menghindari pemalsuan dalam perdagangan.  Demikian antara lain materi Pelestarian dan Pemanfaatan Sumber Daya Genetik Pertanian Spesifik Lokasi Untuk Pembangunan Pertanian. yang disampaikan oleh narasumber Prof. Sugiono Moeljoprawiro, M.Sc peneliti dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian Kementerian Pertanian RI. Materi disampaikan  pada acara Sosialisasi Kekayaan Intelektual yang berupa Indikasi Geografis yang diselenggarakan oleh Direktorat Penelitian UGM.

Sosialisasi dihadiri oleh peneliti di lingkungan UGM, Bappeda, Balai Penelitian, dinas terkait, dan  perguruan tinggi di wilayah DI Yogyakarta dan Jawa Tengah. Acara dibuka oleh Direktur Penelitian, Prof. Dr. Mustofa, Apt., M.Kes di Ruang Multimedia 1 Gedung Pusat UGM tanggal 15 Maret 2019 dan dipandu oleh Dr. Taryono, M.Sc kepala Pusat Inovasi Agro Teknologi UGM.  Melalui kegiatan sosialisasi IG, diharapkan akan meningkatkan pemahaman terhadap pentingnya perlindungan IG sehingga produk lain yang bisa didaftarkan.

Narasumber kedua Idris, ST, MT Kasie pemantauan dan pengawasan Indikasi Geografis, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual menyampaikan  bahwa komponen utama IG adalah reputasi, kualitas, dan karakteristik tertentu. Di Indonesia konsep IG telah dikembangkan mulai tahun 2001 dengan payung hukum terbaru UU No. 20 Tahun 2016 Tentang Merek dan  Indikasi Geografis.  Sejauh ini terdapat sebanyak 66 produk Indonesia telah terdaftar sebagai IG nasional dan 27 diantaranya adalah produk kopi dengan IG pertama kopi kintamani  pada tahun 2008. Perlindungan IG harus terus dilakukan karena memiliki berbagai manfaat antara lain untuk melindungi nama produk terkenal dari penyalahgunaan dan pemalsuan, untuk mendorong pengembangan wilayah – pedesaan, dan membantu konsumen dengan memberi mereka informasi tentang karakteristik spesifik dari produk).

 

Direktorat Penelitian Paparkan Hasil Penelitian UGM 2018

Direktorat Penelitian Paparkan Hasil Penelitian UGM 2018

Direktorat Penelitian Universitas Gadjah Mada (UGM) selama ini mengkoordinir aktivitas penelitian Program Desentralisasi dan Kompetitif Nasional yang didanai oleh Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementerian Riset, Tekonologi dan Pendidikan Tinggi di UGM. Melalui Sub Direktorat Program Penelitian pada hari Kamis (13/12/2018) menggelar Kegiatan Pemaparan Hasil Penelitian UGM Tahun 2018 di Hall Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjosoemantri (PKKH) UGM. Pemaparan Hasil Penelitian yang terdiri dari 4 klaster yaitu Klaster Agro, Klaster Kesehatan-Kedokteran, Klaster Sains-Teknologi, dan Klaster Sosial-Humaniora ini merupakan bentuk pertanggungjawaban ilmiah dan akademik peneliti.

Kasubdit Program Penelitian, Direktorat Penelitian UGM, Dr.biol.hom. Nastiti Wijayanti, M.Si dalam acara tersebut menyampaikan bahwa luaran penelitian di UGM ini harus bisa dihilirisasikan kepada masyarakat, dan semoga masyarakat bisa menikmati hasil dari riset-riset ini. “Pada kegiatan ini Diretorat Penelitian UGM memaparkan 147 judul penelitian yang melibatkan tidak kurang dari 300 peneliti berbagai bidang ilmu dan semoga tahun depan bisa lebih banyak lagi” tambahnya di sela-sela acara. Kegiatan pemaparan hasil penelitian ini melibatkan 13 reviewer UGM bersertifikat. Peneliti memaparkan hasil luaran mereka di hadapan para reviewer dengan menunjukan produk/prototype atau luaran penelitian lainnya. Acara yang berakhir pada tengah hari ini akan terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya sebagai bentuk komitmen Direktorat Penelitian dalam mengelola kegiatan penelitian di UGM.

Produk Susu UGM Menjadi Salah Satu Unggulan Di Pameran I3E 2018

Produk Susu UGM Menjadi Salah Satu Unggulan Di Pameran I3E 2018

Berbagai negara telah mendorong industri-industri berbasis teknologi sebagai salah satu motor penggerak utama pembangunan. Tumbuh dan berkembangnya industri inovatif atau perusahaan berbasis teknologi di Indonesia di harapkan memberikan manfaat yang besar pada pemanfaatan sumber daya yang efektif dan efisien, terbukanya lapangan pekerjaan, meningkatnya ekonomi lokal dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Hasil inovasi teknologi perguruan tinggi diharapkan mampu dihilirisasikan dan ditumbuhkembangkan menjadi Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT) di perguruan tinggi. Inovasi mampu memberikan nilai tambah dan keunggulan perusahaan, baik dari aspek proses maupun produk yang dihasilkan. Tumbuh dan berkembangnya perusahaan inovatif perlu didukung oleh semua pihak melalui berbagai upaya, diantaranya mendiseminasikan dan mengenalkan produk-produk inovasi ke investor, industri dan masyarakat.

Salah satu produk Universitas Gadjah Mada hasil inovasi dari Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi menjadi salah satu produk unggulan di acara Pameran I3E yang diselenggarakan di Jogja City Mall Yogyakarta pada tanggal 25-28 Oktober 2018, yang saat itu pula di hadiri oleh Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Prof. H. Muhammad Nasir, ph.D., Ak.

Perkembangan startup Indonesia harus didorong karena ia menjadi sumber optimisme dan inovasi. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti) berkomitmen mengawal perkembangan bisnis rintisan ini melalui sejumlah pemberdayaan.

Inovator Inovasi Indonesia Expo (I3E) telah dilaksanakan selama 3 tahun terakhir merupakan sarana bagi perusahaan rintisan berbasis teknologi untuk mulai berhadapan dengan pasar, investor, dan pemangku kepentingan lagi yang lebih luas. Dengan partisipasi dalam I3E diharapkan para peserta program inkubasi berbasis teknologi makin siap dan mampu untuk tumbuh-berkembang dan memenangkan persaingan serta menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru.

Produk UGM yang menjadi unggulan apada acara I3E adalah Susu Sinbiotik FE-Zn, susu fermentasi sinbiotik dengan fortifikasi dengan inovator Dr. Siti Helmyati, DCN., M.Kes. Susu fermentasi sinbiotik fortifikasi besi dan zink adalah produk makanan fungsional untuk mengatasi stunting berbahan dasar susu skim dengan penambahan prebiotik, probiotik, zink dan zat besi yang dapat menunjang pertumbuhan balita.

Indo Defence 2018 Expo & Forum

Indo Defence 2018 Expo & Forum

Penyelenggaraan Indo Defence 2018 Expo & Forum yang dihelat pada 7-10 November 2018 di Jakarta Internasional Expo Kemayoran. Ajang ini untuk memamerkan potensi Indonesia sebagai salah satu pemain dalam industri pertahanan. Ekspo ini juga akan memperlihatkan ikon kemandirian, selain itu kegiatan ini juga penting untuk meningkatkan ekspor dan meningkatkan devisa Negara papar Dirjen Pothan Kemhan Bondman Tiara. Daftar peserta yang berkomitmen hadir 867 peserta pameran yang datang dari 58 negara, di mana diharapkan lebih dari 20 ribu pengunjung akan datang di tempat ini. termasuk pejabat setingkat menteri dan panglima dan kepala staf angkatan.

Universitas Gadjah Mada salah satu peserta pameran kembali berpartisipasi dalam pameran internasional Indo Defence 2018 Expo dan Forum yang diadakan di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat pada tanggal 7-10 November 2018. Event dua tahunan ini diselenggarakan oleh Kementerian Pertahanan, Republik Indonesia mengambil tema “Building Global Defence Partnerships To Secure The Future”.

Gelaran Indo Defence 2018 Expo and Forum dibuka oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla. Universitas Gadjah Mada pada Indo Defence Expo dan Forum tahun ini mengirimkan tim dosen dan mahasiswa untuk ikut serta menampilkan seluruh hasil penelitian dalam konsep ketahanan Negara. Semoga apa yang sudah kami riset ini dapat mendorong meningkatkan hankam negara dalam lingkup tri matra, yaitu ketahanan darat, laut dan udara” ujar Dr. Tri Kuntoro Priyambodo.

UGM memamerkan sejumlah hasil penelitian, diantaranya 1) UAV amphibi Gama v2 merupakan pesawat tanpa awak yg mampu lepas landas dan mendarat di atas permukaan air. Pesawat ini digunakan untuk memonitoring kondisi gunung berapi aktif di indonesia. Pesawat amphibi gama v2 memiliki kemampun terbang selama kurang lebih 1 jam untuk jangkauan 40 km dengan ketinggian 500 meter;

2) UAV Elang Caraka merupakan pesawat tanpa awak yang digunakan untuk misi pengawasan, monitoring dan pemetaan. UAV Elang Caraka mempunyai kemampuan terbang selama 10 jam dengan jangkauan komunikasi hingga 60km;

3) USV for Bathymetry merupakan kapal tanpa awak yang digunakan untuk pengukuran kedalaman danau, sungai, waduk, cekungan air, pemetaan dasar perairan, monitoring, dengan kemampuan sensor e-GNSS untuk sub-meter positioning, portable Echosounder mampu mengukur kedalaman sampai 50 m, kamera panoramic 360 sehingga memiliki keunggulan spesial GPS Kinematic dan Geotagging Ready;

4) Mesin 3D Printing HAL Tech-01 adalah Teknologi printing tidak terbatas untuk media kertas, plastik, maupun bidang datar lainnya. Teknologi printing saat ini mampu mencetak suatu benda secara tiga dimensi (3D) sesuai dengan bentuk gambar soft file -nya. Kebanyakan, teknologi printing ini digunakan untuk membuat atau mencetak sebuah bendaprototype ataupun benda yang tidak diproduksi secara massal. Aplikasi teknologi 3D printing ini dapat dijumpai di bidang industri, kesehatan, arsitektur, fashion, bahkan makanan. Adalah HAL Tech-01, Mesin 3D Printing hasil karya anak bangsa hasil penelitian Universitas Gadjah Mada (UGM). Mesin 3D Printing ini mampu membangun objek tiga dimensi hanya berdasarkan gambar sesuai dengan bentuk gambar soft file-nya. Mesin 3D Printing HAL Tech-01 ini sudah dipasarkan dengan harga 9,5 juta rupiah

Foto Mesin 3D Printing HAL Tech-01

Produk-produk hasil penelitian tersebut mendapat sorotan dari berbagai pengunjung baik dari dalam dan luar negeri dengan melihat antusias pengunjung yang tidak pernah berhenti mampir di Booth UGM dan menawarkan berbagai bentuk kerjasama, sehingga kedepan diharapkan UGM dapat semakin mensosialisasikan penelitiannya melalui event serupa dan memperluas kerjasama dengan perusahaan dalam maupun luar negeri.

Partisipasi Universitas Gadjah Mada dalam Kajian Waduk Lepas Pantai untuk Konsep Pembangunan Berkelanjutan di Teluk Jakarta

Partisipasi Universitas Gadjah Mada dalam Kajian Waduk Lepas Pantai untuk Konsep Pembangunan Berkelanjutan di Teluk Jakarta

Mengatasi masalah banjir, rob, keterbatasan air baku, dan kualitas air di Jakarta, pemerintah melalui Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengusung konsep Waduk Lepas Pantai (WLP) sebagai solusi dari permasalahan di Jakarta tersebut. Bappenas melakukan pertemuan dengan Tim Panel Ahli Universitas Gadjah Mada. Pertemuan tersebut dimaksudkan untuk mendapatkan banyak masukan dan saran dari pakar-pakar di UGM guna menyusun rencana terpadu pembangunan berkelanjutan pesisir Pantai Utara Jawa.

Acara ini dilaksanakan tanggal 3 Agustus 2018 di ruang Multimedia 1 UGM. Diskusi dihadiri oleh Direktur Pengairan dan Irigasi Bappenas, Abdul Malik Sadat Idris, S.T, M.Eng., Direktur Penelitian UGM, Prof. Dr. Mustofa, Apt., M.Kes., Kasubdit HKI dan Riset Industri Direktorat Penelitian UGM, Dr. Adhy Kurniawan, S.T., Kapusdi Bencana UGM, Dr. Djati Mardiatno, S.Si., M.Si., Kapusdi Pedesaan dan Kawasan UGM, Prof. Dr. Susetiawan, S.U., Kapusdi Transportasi dan Logistik UGM, Prof. Ir. Nur Yuwono, Dip. H.E., Ph.D., Kapusdi Sosial Asia Tenggara UGM, Dr.Phil. Hermin Indah Wahyuni, S.I.P., M.Si. Para ahli dari UGM memberikan beberapa pertanyaan serta masukan yang kemudian juga dijawab oleh pihak Bappenas. Pihak Bappenas merasa berterima kasih atas antusias yang baik dari UGM dan mengharapakan dapat dilaksanakan pertemuan lebih lanjut dengan ahli dari UGM guna mengkaji lebih dalam lagi tentang rencana pembangunan WLP ini.