Arsip:

Berita

Webinar Ristek/Brin Kalbe Science Awards (RKSA) 2021

Webinar Ristek/Brin Kalbe Science Awards (RKSA) 2021

Ristek/Brin Kalbe Science Awards akan melaksanakan Webinar RKSA 2021: Hilirisasi Hasil Penelitian untuk Menyehatkan Bangsa, pada

 

hari : Kamis
tanggal : 28 Januari 2021
pukul : 09.00 sd 12.00 WIB
narasumber 1.     Yulius Setiady, Ph.D
Chief Scientific Officer | Kalbe Genexine BiologicsMateri: Know Your Enemy and Know Yourself: Fight the Disease with Apppropriate Therapeutic Modalities.

2.     Dr. dr. Bintang Soetjahjo Sp.OT (K)

Ketua Rejaselindo | Koordinator Penelitian Umbilical Cord Mesenchymal Stem Cell pada Covid-19 Derajat Berat | Ketua PABIO JATENG | Ka KSM Orthopaedi Traumatology RSUD Dr. Moewardi

Materi: Stem Cell Based Therapy Option in Covid-19: Is It Really Promising?”

Info lebih lanjut dapat menghubungi info@kalbe-rksa.com maupun membuka website www.kalbe-rksa.com.

Universitas Gadjah Mada Mendapat Penghargaan Permohonan Paten Tertinggi Tahun 2019

Universitas Gadjah Mada Mendapat Penghargaan Permohonan Paten Tertinggi Tahun 2019

Kamis, 5 November 2020, pagi hari pukul 10.00 WIB di Westin Hotel Jakarta, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan HAM RI melaksanakan kegiatan dengan tema “Sinergi Kementerian dan Lembaga Dalam Rangka Pelindungan Kekayaan Intelektual Indonesia”

Kegiatan tersebut dihadiri perwakilan lembaga negara baik lembaga penelitian dan pengembangan maupun lembaga pendidikan tinggi. Turut serta perwakilan dari Universitas Gadjah Mada dalam acara tersebut untuk menerima penghargaan secara langsung dari Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual, Dr. Freddy Harris, ACCS. Universitas Gadjah Mada mendapatkan penghargaan dari DJKI atas permohonan Paten tertinggi kategori universitas yang dimohonkan pada tahun 2019. Selain itu Universitas Gadjah Mada juga menempati urutan ke-2 tertinggi atas permohonan pencatatan Hak Cipta dalam kategori perguruan tinggi yang dicatatkan pada tahun 2019.

Dalam pidatonya Freddy menyampaikan bahwa dalam pandemic COVID 19 yang dihadapi Indonesia menjadi satu concern tersendiri, sehingga seluruh penerimaan negara, baik itu pajak, administrasi hukum umum, dan migrasi mengalami penurunan pendapatan, namun DJKI mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan karena Intellectual Property atau Kekayaan Intelektual (KI), meski bidang Industri mengalami penurunan ekonomi namun industri kreatif justru tumbuh dan meningkat. Sehingga dapat disimpulkan betapa pentingnya Kekayaan Intelektual. Dr. Freddy Harris, ACCS mengucapkan terima kasih kepada lembaga pengembangan, lembaga penelitian dan perguruan tinggi yang turut serta membantu negara Indonesia dalam menangani pandemic COVID 19. Freddy menuturkan bahwa selain vaksin juga dibutuhkan obat-obatan. “Jadi yang kita butuhkan sekarang adalah obat, artinya obat itu berhubungan dengan paten”, kata Dr. Freddy Harris. Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual tersebut menambahkan bahwa IP (Intellectual Property) is about economic. KI adalah nilai-nilai ekonomi, tanpa nilai ekonomi bukanlah KI, sehingga ketika membahas tentang KI maka yang menjadi bahasan adalah value of economy. Pada akhir pidato Freddy menyampaikan terima kasih pada berbagai pihak yang telah hadir dalam acara ini, dan tak lupa mengucapakan selamat atas penghargaaan yang telah diterima, “Terima kasih semua, telah bekerja sama dengan kami (DJKI -red) sebagai bentuk kepedulian Kekayaan Intelektual untuk bangsa dan negara”, akhir pidato Freddy.

Direktorat Penelitian UGM selaku unit universitas yang mendapatkan amanah untuk pengelolaan KI civitas akademika mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas pencapaiannya. Tidak lupa menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para inventor yang telah mendaftarkan perlindungan karyanya serta dukungan dan kerjasama baik antar unit di lingkungan UGM maupun di luar UGM seperti PPII LIPI, DJKI, ASKII, Kanwil Kemenkum HAM DIY maupun instansi lain yang terkait sehingga penghargaan ini dapat diraih UGM. (Tim HKI UGM)

Tingkatkan Kekayaan Intelektual, Kemenkum-HAM Kanwil DIY bekerja sama dengan UGM Mengadakan Kuliah Umum

Tingkatkan Kekayaan Intelektual, Kemenkum-HAM Kanwil DIY bekerja sama dengan UGM Mengadakan Kuliah Umum

Untuk meningkatkan kekayaan intelektual di kalangan universitas khususnya dosen, peneliti dan mahasiswa, Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum-HAM) Kanwil DIY bekerja sama dengan Direktorat Penelitian dan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, menggelar kuliah umum dengan tema “Kekayaan Intelektual dan Perlindungan Inovasi”. Kuliah umum ini digelar pada Selasa (10/03/2020) pukul 10.30 WIB di Gedung Grha Sabha Pramana UGM. Dr. Freddy Harris, ACCS selaku Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan HAM hadir untuk memberikan materi utama. Kuliah umum ini dihadiri oleh civitas akademik UGM, civitas akademik di sekitar DIY, hingga akademisi dan masyarakat dari luar Yogyakarta.

Kuliah Umum ini diawali dengan penyerahan berbagai sertifikat dan penghargaan Kekayaan Intelektual (KI) diantaranya adalah penyerahan sertifikat Indikasi Geografis (IG) kepada Kabupaten Bantul atas permohonan IG untuk Batik Nitik. Selain itu dilakukan penyerahan sertifikat Paten granted kepada para inventor UGM atas 19 judul invensi Paten oleh Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual secara langsung.

Sambutan kuliah umum disampaikan oleh Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr. selaku Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan UGM. Dalam sambutannya, Djagal Wiseso menyampaikan  bahwa UGM memberikan perhatian yang cukup besar kepada perlindungan Kekayaan Intelektual. “Paten di negara kawasan ASEAN masih tertinggal. Indonesia memiliki potensi yang dapat berubah menjadi aset Kekayaan Intelektual. Diharapkan kuliah umum ini dapat membantu untuk menjawab tantangan terkait perlindungan Kekayaan Intelektual”, ungkapnya

Dalam sesi kuliah umum, Direktur Jenderal KI, Freddy Harris mengatakan bahwa pemimpin (di kalangan universitas -red) memiliki peran yang sangat penting dalam melaksanakan perlindungan kekayaan intelektual. Pemimpin kampus diharuskan mengerti dan paham terhadap institusi pendidikan yang dipimpinnya sehingga dapat dilindungi secara hukum.

“Jangan sampai potensi-potensi kekayaan intelektual kemudian diplagiarisme, sehingga itu akan merugikan penciptanya sendiri,” kata Harris.

Freddy menyampaikan juga bahwa para dosen, mahasiswa, maupun peneliti di UGM telah mampu menghasilkan banyak inovasi. Tapi kemudian inovasi-inovasi tersebut harus didaftarkan agar memiliki kekuatan hukum untuk melindunginya. Ia mencontohkan pentingnya suatu karya akademik dari mahasiswa khususnya eksakta berupa skripsi maupun tugas akhir yang menghasilkan inovasi baru dalam bentuk alat maupun sistem untuk didaftarkan perlindungannya.

Antar institusi di dalam Universitas seharusnya saling bekerjasama dalam proses perlindungan Kekayaan Intelektual, (baik pada hulu maupun hilirisasi -red). Freddy menambahkan, sebagai contoh peneliti bidang teknik, kesehatan, dan farmasi, mereka yang akan berinovasi menciptakan produk-produk baru atau mengembangkan produk yang sudah ada yang bermanfaat bagi masyarakat, para akademisi dari bidang tersebut tidak perlu memikirkan ke mana produk akan dijual dan bagaimana cara melindungi karya-karya mereka, karena perlindungan hukum akan diserahkan oleh ahli hukum seperti Fakultas Hukum misalnya, sedangkan akademisi bidang ekonomi dan bisnislah yang akan membantu hilirisasi, mereka akan menawarkan produk unggulan hasil invensi para peneliti ke perusahaan-perusahaan untuk diproduksi secara masal.

Diharapkan UGM terus mendorong civitas akademiknya untuk memunculkan inovasi-inovasi baru dan melakukan pendaftaran kekayaan intelektual.

BPP Kembali Gelar Workshop “Nature Research Academies”

Pada tanggal 9-10 Oktober 2019 bertempat di Auditorium Lantai 5 Gedung Sekolah Pascasarjana UGM, Badan Penerbit dan Publikasi kembali berkolaborasi dengan Nature Research menyelenggarakan “The 2nd Nature Research Academies Workshop 2019”, setelah sebelumnya, pada tanggal 2-3 Mei 2019 BPP menyelenggarakan workshop pertama. Workshop diikuti oleh lebih dari 200 peserta yang seluruhnya merupakan civitas akademika UGM dari berbagai fakultas.

Kepala Badan Penerbit dan Publikasi UGM, Widodo, M.Sc., Ph.D., memberikan sambutan pembuka dengan menjelaskan tentang pentingnya workshop research academies diagendakan sebagai agenda tahunan UGM. Workshop selanjutnya dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UGM, drg. Ika Dewi Ana, M.Kes., Ph.D., yang secara khusus memberikan dukungan akademik terhadap pelaksanaan “The 2nd Nature Research Academies Workshop 2019”.

Hadir sebagai pemateri dalam workshop adalah Dr. Jeffrey Robens, Manajer Pengembangan Editorial di Nature Research. Selama workshop berlangsung, Dr. Jeffrey Robens menyampaikan paparan secara interaktif dalam dua hari pertemuan. Hari pertama didiskusikan secara mendalam kiat-kiat untuk menjadi penulis artikel jurnal internasional yang baik, mulai dari teknik menulis artikel akademik yang efektif dengan alur yang logis, teknik membuat tulisan yang baik agar mudah dipahami, cara menyajikan pendahuluan/metode/hasil artikel, dan cara untuk membuat diskusi/judul/abstrak yang efektif. Pada hari kedua diskusi lebih diarahkan pada strategi agar dapat termuat di dalam jurnal internasional terindeks. Diskusi hari kedua dimulai dengan etika dalam membuat publikasi ilmiah, cara memilih jurnal, cara berkomunikasi dengan editor jurnal, dan strategi yang harus dilakukan setelah artikel dikirimkan ke jurnal yang dituju.

Sebagai tindak lanjut dari “The 2nd Nature Research Academies Workshop 2019”, Dr. Jeffrey Robens sebagai pemateri memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada para peserta untuk mengkonsultasikan draf artikel yang dimiliki melalui email. Tujuannya agar segera dihasilkan artikel ilmiah yang terpublikasi dalam jurnal internasional terindeks sebagai hasil dari workshop yang telah diselenggarakan. (Krista)

Direktorat Penelitian Dalam Ajang Ritech Expo 2019, Bali

Direktorat Penelitian Dalam Ajang Ritech Expo 2019, Bali

Universitas Gadjah Mada mengikuti ajang Ritech Expo 2019 yang merupakan rangkaian acara peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-24 yang diselenggarakan Kemenristekdikti. Ratusan booth yang berpartisipasi dalam ajang tersebut memamerkan produk-produk hasil riset dan inovasi dari berbagai Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian termasuk Direktorat Penelitian UGM yang menampilkan mesin batik berteknologi “Butimo” dan juga modul flight contoller pesawat tanpa awak autopilot “E-Drones”.

Antusia pengunjung sangat besar dari sejak hari pertama pameran sampai penutupan berlangsung terutama pelajar-pelajar di sekitar Bali untuk melihat demo produk Butimo, mereka juga rela mengantri untuk melakukan simulasi alat E-Drones.Selain itu ajang ini sangat bermanfaat terutama bagi peneliti UGM, banyak tawaran yang menghampiri baik untuk mengikuti pameran maupun kerjasama industri.

BPP Gelar Workshop Nature Research Academies 2019

Dalam rangka mendorong civitas akademika UGM dalam mempublikasikan karya penelitian di jurnal Internasional dan meningkatkan kualitas penulisan, BPP berkolaborasi dengan Nature Research Academies menyelenggarakan workshop dua hari (2-3 Mei) dengan judul “Workshop Nature Research Academies 2019”. Bertempat di ruang Seminar Lt. 5 Gedung Pascasarjana UGM, workshop ini diikuti oleh para dosen dan peneliti dari berbagai fakultas di UGM. Hadir sebagai pemateri dalam workshop tersebut adalah Dr. Jeffrey Robens, Manajer Pengembangan Editorial Nature Research.

Dalam workshop dua hari, Dr Jeffrey Robens memadukan materi-materi penting yang perlu dikuasai oleh calon penulis. Pada hari pertama materi difokuskan pada teknik penulisan dengan contoh-contoh kasus dan strategi pencapaiannya, sedangkan pada hari kedua materi difokuskan pada cara jitu agar artikel yang kita tulis dapat diterima di jurnal internasional bermutu. Hari pertama yang terdiri dari lima sesi disampaikan tentang teknik penulisan akademik yang efektif-logis dengan struktur penyampaian yang baik, pentingnya pengunaan kalimat aktif di dalam tulisan ilmiah, mekanisme kerangka penulisan ilmiah, penyajian hasil/diskusi/kesimpulan karya ilmiah, dan cara untuk membuat judul/abstrak/kata kunci yang baik. Hari kedua terdiri dari lima sesi yang membahas tentang etika publikasi, strategi pengajuan naskah, pengecekkan peer review, pembuatan poster dan slide presentasi, serta skill presentasi.

Selama workshop berlangsung Dr. Jeffrey Robens menyampaikan paparannya secara interaktif, sehingga para peserta sangat antusias mengikuti workshop dari awal hingga akhir. Sebagai pemateri, Dr. Jaffrey Robens memberikan kesempatan kepada seluruh peserta untuk memperdalam materi yang disampaikan melalui sesi diskusi dan pemecahan masalah dari permasalahan-permasalahan riil yang pernah dihadapi oleh para peserta.

Workshop Nature Reserch Academis 2019 juga dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UGM, drg. Ika Dewi Ana, M.Kes., Ph.D., yang sekaligus memberikan kata sambutan. Dalam sambutannya, drg. Ika Dewi Ana, M.Kes., Ph.D. sangat mengapresiasi penyelenggaraan workshop. “Sejak didirikan UGM selalu berupaya untuk memberi dampak nyata bagi masyarakat dan khasanah perkembangan keilmuan. Karena itu, Workshop Nature Research Academies 2019 merupakan salah satu upaya ke arah tersebut, sehingga workshop seperti ini harus diselenggarakan secara berkelanjutan. Melalui Workshop Nature Research Academies 2019 diharapkan para dosen UGM dapat lebih giat dalam menulis dan mempublikasikan karya-karyanya ke dalam jurnal Internasional bermutu”. [Nopi]

Pengembangan Ekonomi Lokal Berbasis Potensi Sumber Daya Daerah Melalui Perlindungan Indikasi Geografis

Pengembangan Ekonomi Lokal Berbasis Potensi Sumber Daya Daerah Melalui Perlindungan Indikasi Geografis

Dalam pembangunan pertanian sumber daya genetik berfungsi untuk memenuhi ketahanan pangan dan sumber daya genetik (SDG) bernilai ekonomi menopang kesejahteraan. Tujuan pengelolaan SDG adalah untuk mengatur pemanfaatan SDG dan pengetahuan tradisional yang terkait dengannya, pelestarian SDG beserta pengetahuan, inovasi dan praktik-praktik masyarakat tradisional atau lokal yang terkait dengannya, dan penguatan kemampuan nasional agar mampu sumber daya hayatinya sendiri. Terdapat berbagai pemanfaatan SDG antara lain untuk penelitian dasar dan terapan, pengembangan produk, produksi. SDG untuk Pangan, Pertanian dan industri adalah segala materi genetik dari tumbuhan yang mempunyai nilai nyata atau potensial untuk pangan, pertanian dan industri. Perlindungan yang dapat dilakukan antara lain dengan dengan PVT bagi pengajuan individu dan Indikasi Geografis (IG) untuk perlindungan yang bersifat komunal untuk menghindari pemalsuan dalam perdagangan.  Demikian antara lain materi Pelestarian dan Pemanfaatan Sumber Daya Genetik Pertanian Spesifik Lokasi Untuk Pembangunan Pertanian. yang disampaikan oleh narasumber Prof. Sugiono Moeljoprawiro, M.Sc peneliti dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian Kementerian Pertanian RI. Materi disampaikan  pada acara Sosialisasi Kekayaan Intelektual yang berupa Indikasi Geografis yang diselenggarakan oleh Direktorat Penelitian UGM.

Sosialisasi dihadiri oleh peneliti di lingkungan UGM, Bappeda, Balai Penelitian, dinas terkait, dan  perguruan tinggi di wilayah DI Yogyakarta dan Jawa Tengah. Acara dibuka oleh Direktur Penelitian, Prof. Dr. Mustofa, Apt., M.Kes di Ruang Multimedia 1 Gedung Pusat UGM tanggal 15 Maret 2019 dan dipandu oleh Dr. Taryono, M.Sc kepala Pusat Inovasi Agro Teknologi UGM.  Melalui kegiatan sosialisasi IG, diharapkan akan meningkatkan pemahaman terhadap pentingnya perlindungan IG sehingga produk lain yang bisa didaftarkan.

Narasumber kedua Idris, ST, MT Kasie pemantauan dan pengawasan Indikasi Geografis, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual menyampaikan  bahwa komponen utama IG adalah reputasi, kualitas, dan karakteristik tertentu. Di Indonesia konsep IG telah dikembangkan mulai tahun 2001 dengan payung hukum terbaru UU No. 20 Tahun 2016 Tentang Merek dan  Indikasi Geografis.  Sejauh ini terdapat sebanyak 66 produk Indonesia telah terdaftar sebagai IG nasional dan 27 diantaranya adalah produk kopi dengan IG pertama kopi kintamani  pada tahun 2008. Perlindungan IG harus terus dilakukan karena memiliki berbagai manfaat antara lain untuk melindungi nama produk terkenal dari penyalahgunaan dan pemalsuan, untuk mendorong pengembangan wilayah – pedesaan, dan membantu konsumen dengan memberi mereka informasi tentang karakteristik spesifik dari produk).

 

Direktorat Penelitian Paparkan Hasil Penelitian UGM 2018

Direktorat Penelitian Paparkan Hasil Penelitian UGM 2018

Direktorat Penelitian Universitas Gadjah Mada (UGM) selama ini mengkoordinir aktivitas penelitian Program Desentralisasi dan Kompetitif Nasional yang didanai oleh Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementerian Riset, Tekonologi dan Pendidikan Tinggi di UGM. Melalui Sub Direktorat Program Penelitian pada hari Kamis (13/12/2018) menggelar Kegiatan Pemaparan Hasil Penelitian UGM Tahun 2018 di Hall Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjosoemantri (PKKH) UGM. Pemaparan Hasil Penelitian yang terdiri dari 4 klaster yaitu Klaster Agro, Klaster Kesehatan-Kedokteran, Klaster Sains-Teknologi, dan Klaster Sosial-Humaniora ini merupakan bentuk pertanggungjawaban ilmiah dan akademik peneliti.

Kasubdit Program Penelitian, Direktorat Penelitian UGM, Dr.biol.hom. Nastiti Wijayanti, M.Si dalam acara tersebut menyampaikan bahwa luaran penelitian di UGM ini harus bisa dihilirisasikan kepada masyarakat, dan semoga masyarakat bisa menikmati hasil dari riset-riset ini. “Pada kegiatan ini Diretorat Penelitian UGM memaparkan 147 judul penelitian yang melibatkan tidak kurang dari 300 peneliti berbagai bidang ilmu dan semoga tahun depan bisa lebih banyak lagi” tambahnya di sela-sela acara. Kegiatan pemaparan hasil penelitian ini melibatkan 13 reviewer UGM bersertifikat. Peneliti memaparkan hasil luaran mereka di hadapan para reviewer dengan menunjukan produk/prototype atau luaran penelitian lainnya. Acara yang berakhir pada tengah hari ini akan terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya sebagai bentuk komitmen Direktorat Penelitian dalam mengelola kegiatan penelitian di UGM.