The Night of Ideas (La Nuit des Idées) hasil kolaborasi UGM melalui Direktorat Penelitian UGM dengan Institut Français Indonesia (IFI) berhasil digelar pada Selasa 22 April 2025 secara hybrid di Ruang Multimedia 1. Acara yang mengangkat tema Enhancement of the AI Society: Freedom to Act, Ability to Do ini dihadiri ratusan peserta dari UGM dan berbagai kalangan dari luar UGM baik luring maupun daring.
UGM menyambut baik kolaborasi penyelenggaraan The Night of Ideas (La Nuit des Idées) sebuah inisiatif global yang diselenggarakan oleh Institut Français Indonesia (IFI) untuk mendorong diskusi lintas disiplin mengenai berbagai tantangan global. Edisi 2025 kali ini acara diperluas dengan mengintegrasikan berbagai konferensi yang membahas hubungan Prancis dan Indonesia, khususnya dalam bidang kecerdasan buatan (Artificial Intelligence – AI). Kegiatan ini merupakan upaya UGM untuk mengembangkan jejaring dan kolaborasi dalam pengembangan AI
Acara yang dibuka oleh Wakil Rektor Pendidikan dan Pengajaran UGM Prof. Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum., DEA. menghadirkan keynote speech Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia. Workshop dibagi dalam dua sesi menghadirkan 4 narasumber. Sesi pertama mengangkat topik Policy of AI for Human Empowerment dengan narasumber Direktorat Jenderal Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi RI dan Prof. Bart Lamiroy (University of Reims) dengan moderator Dr. Suzie Handajani, M.A. (dosen FIB UGM). Sesi kedua menghadirkan narasumber Dr. Mardhani Riasetiawan, SE Ak, M.T. (Kepala Biro Transformasi Digital dan Kepala UGM AI Society) dan Prof. Dr. Rr. Siti Murtiningsih, S.S., M.Hum (Dekan Fakultas Filsafat UGM) membahas tentang AI and Collective Intelligence to Enhance Human Capacity. Dr. Merry Andriani, S.S., M.L.C.S. dosen FIB UGM memandu jalannya acara pada sesi kedua ini.
Saat ini, diskusi AI masih didominasi oleh perspektif sains dan teknologi, sementara aspek sosial, budaya, dan humaniora sering kali terabaikan. Workshop ini bertujuan untuk melengkapi paradigma tersebut dengan mengeksplorasi bagaimana AI dapat memberdayakan individu daripada menggantikan mereka, serta perannya dalam membangun kecerdasan kolektif dan peningkatan kapasitas manusia
Berbagai upaya pengembangan dan pemanfaatan AI di UGM tidak hanya bertujuan untuk mempercepat transformasi digital dalam dunia akademik, tetapi juga untuk memberikan kontribusi nyata dalam menyelesaikan permasalahan masyarakat, seperti peningkatan layanan masyarakat, optimalisasi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta efisiensi tata kelola pemerintahan. Dengan semangat inovasi dan kepemimpinan dalam bidang teknologi, UGM terus berupaya menjadi pusat unggulan AI yang berkontribusi bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan pembangunan nasional.
Workshop ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat kolaborasi multisektor untuk mewujudkan pembangunan infrastruktur yang berketahanan dan berkelanjutan. Melalui diskusi mendalam, pertukaran pengetahuan, serta penyusunan rekomendasi kebijakan, kegiatan ini tidak hanya mendorong industrialisasi inklusif tetapi juga mempercepat inovasi teknologi yang selaras dengan Tujuan SDGs Nomor 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur). Diharapkan, implementasi hasil workshop dapat menjadi katalis bagi terciptanya infrastruktur berkualitas, aksesibilitas yang merata, serta ekosistem inovasi yang mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Dengan sinergi antar-pemangku kepentingan, kita bersama dapat memastikan bahwa pembangunan infrastruktur ke depan tidak hanya tangguh menghadapi tantangan global, tetapi juga inklusif dan berorientasi pada masa depan.