Arsip:

Berita

Diskusi Peran Litbang Industri  dalam Penelitian di Lingkungan UGM

Diskusi Peran Litbang Industri dalam Penelitian di Lingkungan UGM

             Keterlibatan industri menjadi kunci pendorong dalam rangka mempercepat proses inovasi, meningkatkan kapasitas dan kapabilitas pelaku research and development di sektor industri, dan meningkatkan produk-produk hasil industri dalam negeri, serta memberikan peluang penciptaan lapangan pekerjaan pada sektor industri tersebut dengan adanya proyek-proyek research and development.

Ibu Galuh Endah Palupi selaku Kasubdit Litbang Industri Ristek Dikti menjelaskan bahwa Dikti berencana menggali informasi bagaimana perguruan tinggi melihat sisi lembaga penelitian dan pengembangan (litbang). Dikti dalam hal ini berperan melakukan koordinasi guna memperkuat fondasi lembaga litbang. Hal tersebut yang melatarbelakangi diskusi peran litbang industri dalam penelitian di lingkungan UGM, 7 Maret 2018 bertempat di ruang Ruang Multimedia 2 UGM. Pihak Dikti menjelaskan fokus targetnya untuk memperkuat kapasitas lembaga litbang (tata kelola, SDM, sarana dan prasarana, akses informasi). Memperkuat kapasitas dan kapabilitas riset lembaga dan produktivitas riset. Memperkuat hilirisasi produk unggulan yang dikembangkan lembaga berbasis riset.

Disampaikan pula beberapa permasalahan kelembagaan iptek sektor badan usaha. Belum terintegrasinya kebijakan dengan kementerian terkait pengembangan industri nasional. Belum adanya pemimpin dalam menggerakkan sinergi dalam kegiatan litbang. Pembangunan industri yang masih bersifat join program, join activities dan join budget. Arah pengembangan riset belum dilakukan searah dengan rencana pengembangan industri maupun kelompok industri prioritas. Belum terintegrasinya riset baik off farm maupun on farm. Kegiatan litbang belum diarahkan pada peningkatan nilai tambah industri dan peningkatan kemampuan teknologi industri. Belum adanya dukungan kebijakan fiskal untuk pengembangan industri baru. Kurangnya dukungan infrastruktur (laboratorium dan perpustakaan). Minimnya ketersediaan sumberdaya manusia industri yang andal dan tersertifikasi.

Dr. Hargo Utomo, M.B.A. selaku Direktur PUI (Pengembangan Usaha dan Inkubasi) UGM memaparkan pandangannya. Terkait dengan hasil riset, agar semua penelitian yang didanai dikti menjadi efisien dan efektif lebih baik berfokus di akhir riset. Industri-industri memprioritaskan impact-nya. Impact sebagai ukuran inventasi dan lainnya. Untuk mewujudkan hal tersebut akan lebih baik bila berfokus ke hilir dulu, baru ke hulu. Bisa dimulai dengan penerapan teknologi. Secara garis besar yang perlu dibenahi adalah kualitas SDM, asset (termasuk pendanaan, dll.), dan relationship. Dari sisi institusi, vocational school ditingkatkan fokusnya untuk menghasilkan SDM yang skillfull dan siap bekerja untuk mengoperasikan teknologi. Perusahaan bisa membuka kesempatan bagi tenaga magang. Kerjasama antara kemenakertrans, bisa dilakukan untuk membuat sertifikasi suatu kemampuan, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan dan minat dari pihak industri. Hal tersebut bisa menjadi solusi jangka pendek agar industri menerapkan hasil riset litbang.

Terkait dengan riset, yang dibutuhkan adalah penerapan teknologi untuk meningkatkan produktivitas. Dana riset bukan hanya dijadikan cost, namun dijadikan sebagai investasi sehingga dari modal akan ada keuntungan dan neraca keseimbangan tercapai. Jadi perlu ada komunikasi yang lebih luas lagi antarlembaga, kemenristekdikti dengan BI, kemenkeu, OJK, kemendag, kemenperin, kementan, kemenkes, LKPP, dll. Juga digunakan logika korporasi bukan birokrasi. Bila tidak ada larangan sebaiknya sebuah inovasi diterapkan saja, bukan menunggu policy terlebih dahulu yang menyatakan diperbolehkan atau tidak. Cara mengapresiasi industri yang bersedia menerapkan inovasi dari litbang tidak selalu dengan memberikan uang. Dikti bisa bekerja sama dengan berbagai lembaga untuk menjamin industri tersebut dapat meningkatkan keuntungannya agar industri tersebut tumbuh lebih baik lagi. Bisa dengan cara tax holiday, pemberian pinjaman dengan bunga minim, dll.

Dr. Sang Kompiang Wirawan, S.T, M.T. selaku Kasubdit Inkubasi Direktorat PUI juga turut menjabarkan beberapa hal. Dikti sebaiknya menyusun dan membuat daftar perusahaan mana saja yang memprioritaskan produk research and development. Membuat join research and development antara perusahaan dengan universitas. Pihak universitas juga harus paham kapan informasi diberikan dan ditutup, sehingga agar perusahaan tetap bisa tumbuh tapi inovasi dari universitas tetap terlindungi. Dikti bisa memfasilitasi semua pertemuan ini. Dan perusahaan yang diprioritaskan adalah perusahaan kimia dan farmasi, karena bidang ini yang paling banyak menggunakan produk research and development.

Pihak Dikti berterima kasih atas semua pandangan dan masukan yang diberikan oleh wakil-wakil dari UGM serta menyatakan beberapa rencana ke depannya. Dikti akan mensinergikan antara riset universitas dengan industri. Meningkatkan kerjasama antarlembaga kementrian. Terakhir, akan diadakan pertemuan lagi untuk membahas hal ini lebih lanjut.

Sosialisasi Hibah Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 2019

Sosialisasi Hibah Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 2019

Kegiatan “Sosialisasi Hibah Penelitian dan Pengabdian Tahun 2019” pada

Hari                 : Selasa

Tanggal           : 27 Maret 2018

Jam                  : 07.30 – 13.30 WIB

Narasumber     :

  1. Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat, Kemenristekdikti
  2. Direktur Utama LPDP, Kemenkeu

Tempat            : Ruang Utama Lantai I Grha Sabha Pramana

Universitas Gadjah Mada,  Bulaksumur  Yogyakarta 55281

Informasi lebih lanjut dapat menghubungi Sekretariat Direktorat Penelitian (0274) 6491972 serta narahubung Sdr. Tri Mardiastuti (+62 877-3838-1416) dan Sdr. Sudono Dwi Haryadi (+62 812-2723-209).

 

 

UNIVERSITAS BAKTI INDONESIA MELAKUKAN KKL DI UGM

UNIVERSITAS BAKTI INDONESIA MELAKUKAN KKL DI UGM

Mahasiswa Universitas Bakti Indonesia melakukan Kunjungan Kuliah Kerja Lapangan di Universitas Gadjah Mada (UGM), jumat, 2 Maet 2017. Kunjungan yang dilakukan oleh 100 orang perwakilan  mahasiswa  dari berbagai fakultas ini bertempat di ruang pertemuan Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT), Tirtomartani, Berbah, Sleman. Mereka diterima secara langsung oleh Dr, Taryono (Kepala PIAT) dan Sri Mulyani, S.Sos (Kasie Monitoring dan Evaluasi  Program Penelitian).

Kunjungan ini bertujuan untuk mengenalkan mahasiswa pada penelitian dan inovasi yang telah dilakukan oleh UGM di bidang agroteknologii dan memberikan bekal pada mahasiswa tentang kemanfaatan  pengembangan ilmu pengetahuan untuk mendukung  industri agroteknologi.

Pada kesempatan tersebut, kujungan yang di pimpin langsung oleh Sulistiono, S.Pd., M.M (Rektor Universitas Bakti Indonesia) berkesempatan untuk mengunjungi  Rumah Inovasi Daur Ulang (RInDU).  Mahasiswa menunjukkan ketertarikan yang sanggat tinggi pada pola pengolahan sampah UGM yang penggolahannya berbasis pada sistem fermentasi, termal, dan mekanik.

Selain melakukan kunjungan ke instalasi pengolahan sampah tersebut, mahasiswa juga menambah pengetahuan mereka di bidang pengetahuan agroteknologi dengan mengunjungi Teaching Farm, Laboratorium Pasca Panen Peternakan (RPA), Instalasi Digester Biogas dan kandang rusa. (Penelitian/ Indarti; Foto: Ula)

Bimbingan Teknis Penulisan Paten ” Strategi Memahami Kekayaan Intelektual dan Praktik Penulisan Paten “

Bimbingan Teknis Penulisan Paten ” Strategi Memahami Kekayaan Intelektual dan Praktik Penulisan Paten “

Dalam rangka untuk meningkatkan pengetahuan dan pendaftaran terkait paten bagi dosen dan peneliti di lingkungan Universitas Gadjah Mada, Direktorat Penelitian mengadakan bimbingan teknis penulisan paten dengan tema” Strategi Memahami Kekayaan Intelektual dan Praktik Penulisan Paten”. Peserta yang mengikuti terdiri dari dosen, asisten dosen maupun peneliti yang berpotensi menghasilkan luaran berupa kekayaan intelektual satunya adalah paten. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu-Kamis, tanggal 29-30 November 2017 di Ruang Sidang Multimedia II.

Narasumber pada kegiatan tersebut adalah Ragil Yoga Edi, SH., LLM dan Ferianto, S.Si (LIPI) dan Dr. Budi Agus Riswandi, SH.,M.Hum (UII/Ketua ASKII)

Kegiatan ini berlangsung secara interaktif karena ada sesi pemberian materi, studi kasus dan berkonsultasi langsung dengan narasumber terkait pembuatan deskripsi paten yang baik dan benar. Diharapkan setelah kegiatan ini maka peserta tidak bingung dalam membuat diskripsi paten yang merupakan salah satu komponen penting dalam pendaftaran paten.

Pelatihan Reviewer Penelitian

Pelatihan Reviewer Penelitian

Dalam rangka mendukung implementasi Peraturan Menteri Keuangan Nomor 106/PMK.2/2016 dan Permenristekdikti Nomor 69 Tahun 2016, Direktorat Penelitian Universitas Gadjah Mada mengadakan Pelatihan Reviewer Penelitian pada hari Rabu – Sabtu  (11-14 Oktober 2017) di Hotel Grand Artos Aerowisata Hotel & Convention, Magelang. Pelatihan ini diharapkan dapat menghasilkan reviewer penelitian yang jujur dan profesional dalam menilai kelayakan proposal penelitian dan luaran penelitian. Reviewer adalah bagian dari kelengkapan untuk meningkatkan tiga indikator Riset dan Pengembangan (Risbang), yaitu publikasi, kekayaan intelektual, dan prototype teknologi. Keberadaan Reviewer jujur dan profesional diharapkan mampu mendukung Risbang dalam mencapai 3 indikator output penelitian tersebut baik secara kuantitas maupun kualitas. Pelatihan selama 4 hari ini diikuti oleh 46 staff pengajar/peneliti Universitas Gadjah Mada yang mewakili masing-masing bidang fokus penelitian di UGM.

“Materi pelatihan yang diberikan mengarah pada standar SNI ISO/ IEC17024: 2012, nantinya diharapkan mampu menghasilkan reviewer jujur dan profesional yang mampu mengubah wajah riset dan pengembangan di Indonesia” demikian disampaikan Kepala Sub Direktorat Program Penelitian Dr.biol.hom. Nastiti Wijayanti, M.Si di sela-sela acara, “Sehingga cita-cita kebangkitan teknologi nasional dapat kita wujudkan” tambahnya.

Pelatihan Reviewer Penelitian ini terselenggara atas koordinasi Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, Pusdiklat Kemenristekdikti yang bekerjasama dengan Reviewer Penelitian Nasional (RPN), Quantum HRM Internasional, dan Badan Standardisasi Nasional (BSN).

Sosialisasi Kebijakan, Pengelolaan dan Pelaksanaan Riset  Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi  Tahun 2017 Dan Tahun 2018

Sosialisasi Kebijakan, Pengelolaan dan Pelaksanaan Riset Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Tahun 2017 Dan Tahun 2018

Kegiatan Sosialisasi Kebijakan, Pengelolaan Dan Pelaksanaan Riset Tahun 2017 dan Tahun 2018 terselenggara pada hari Kamis, 6 April 2017 bertempat di Ruang Utama Lantai 1 Grha Sabha Pramana UGM dibuka oleh Wakil Rektor Bidang P2M, Prof.Dr. Suratman, M.Sc dan penutupan kegiatan oleh Direktur Penelitian, Prof. Dr. Ir. Sri Raharjo, M.Sc.

Kegiatan Sosialisasi Kebijakan, Pengelolaan Dan Pelaksanaan Riset Tahun 2017 dan Tahun 2018 tidak hanya menarik minat peneliti/dosen UGM tetapi juga peneliti/dosen dari Perguruan Tinggi lain di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Dr. Muhammad Dimyati, M.Sc menyampaikan bahwa riset dan pengembangan harus menghasilkan inovasi dan invensi yang dapat memberikan dampak pada peningkatan daya saing bangsa dan kesejahteraan masyarakat. Kebijakan riset dan pengembangan terkait luaran riset berupa publikasi tercantum dalam Peraturan Menteri Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2016, Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 106/PMK.02/2016, Panduan Pengelolaan dan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Edisi XI, Peraturan Menteri Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2017, Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015, Science and Technology Index (http://sinta1.ristekdikti.go.id).

Kebijakan riset dan pengembangan terkait luaran riset berupa kekayaan intelektual tertuang dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2016 dan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2016 dan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 72/PMK.02/2015. Kebijakan riset dan Pengembangan terkait dengan luaran penelitian berupa prototipe adalah Peraturan Menteri Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2016.

Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Prof. Dr. Ocky Karna Radjasa, M.Sc, menyampaikan pengelolaan riset berbasis output (Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 106/PMK.02/2016). Bahwa telah terjadi perubahan paradigma riset dari riset yang berbasis proses menjadi riset berbasis output yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas penelitian.

L’Oreal – UNESCO Tawarkan Program Fellowship Woman In Science 2017

L’Oreal – UNESCO Tawarkan Program Fellowship Woman In Science 2017

Bertempat di Ruang Sidang Utama LPPM UGM, L’Oreal – UNESCO menawarkan program Fellowship Woman In Science 2017 melalui acara sosialisasi program pada hari Selasa (4/4). Acara yang dibuka secara langsung oleh Rektor Universitas Gadjah Mada Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D. ini terbuka untuk para perempuan peneliti di Universitas Gadjah Mada (UGM) maupun dari luar UGM. “Saat ini yang terjadi di negara Indonesia adalah adanya kesenjangan-kesenjangan yang dapat dilihat dari index gini, artinya banyak hasil-hasil pembangunan yang hanya dimanfaatkan di daerah perkotaan. Sedangkan di desa-desa pelosok tidak merasakannya. UGM terus mendorong untuk terbentuknya inovasi sosial melalui kerjasama-kerjasama dengan berbagai pihak seperti halnya dengan L’Oreal ini untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan tersebut” demikian disampaikan Rektor UGM dalam sambutannya.

Hadir pula pada acara sosialisasi tersebut, Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, Prof. Dr. H. Arief Rachman, M.Pd. Dalam sambutannya di depan perempuan peneliti, Prof. Dr. H. Arief Rachman, M.Pd mengatakan “UNESCO melihat perempuan peneliti di dunia kedudukannya sangat timpang, masih dirasa sangat sedikit, maka dalam sosialisasi ini L’Oreal memilih UGM yang memiliki potensi sebagai tempat untuk menawarkan program ini”. Di L’Oreal ada sekitar 4.000 perempuan peneliti (intelektual) yang setiap hari melakukan riset disana, maka agar penelitian tidak terhenti peneliti harus memiliki keunggulan intelektual yaitu integritas, percaya pada nalar, empati, kemandirian, keberanian, rendah hati, rasa keadilan dan tahan deraan demikian tambahan Prof. Dr. H. Arief Rachman, M.Pd dalam sambutannya.

Program L’Oreal Woman In Science mencanangkan #ChangeTheNumbers untuk mengubah angka ilmuwan perempuan dalam 6 manifesto yaitu melalui mendorong generasi perempuan muda mengembangkan minat dan karir di bidang sains, mendobrak segala rintangan yang menghalangi ilmuwan perempuan dalam meniti karir di bidang sains, membuka selebar-lebarnya akses bagi ilmuwan perempuan untuk menduduki pimpinan di dunia sains, mengangkat profil ilmuwan perempuan, memastikan tercapainya kesetaraan jender dan memfasilitasi mentoring & networking bagi ilmuwan perempuan untuk memudahkan perencanaan dan pengembangan karir.

Dalam sosialisasi program tersebut dijelaskan detail oleh Head of Corporate Communications PT L’Oreal Indonesia, Melanie Masriel dan tim reviewer Prof. Dr. Herawati Hudaya, Program Fellowship Nasional ini diberikan kepada 4 pemenang yang masing-masing akan dibiayai sebesar Rp.80 juta dengan kriteria batas usia perempuan peneliti adalah 40 tahun, minimal berpendidikan S3 atau sedang menjalani studi S3 kemudian mengisi formulir aplikasi secara langsung via www.lorealscience.co.id dan bidang penelitian yang diutamakan yaitu life science, material science, engineering dan matematika. Untuk batas akhir penerimaan aplikasi pada tanggal 15 September 2017 kemudian 2 – 13 Oktober 2017 adalah tahap interview finalis dan terakhir inagurasi pada tanggal 9 November 2017.

Monitoring dan Evaluasi Riset Dana Grant Riset Sawit 2017

Monitoring dan Evaluasi Riset Dana Grant Riset Sawit 2017

Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Kementerian Keuangan RI telah meluncurkan Program Grant Riset Kelapa Sawit untuk memberikan bantuan pendanaan riset sawit unggulan kepada lembaga riset di Indonesia. Program ini merupakan salah satu wahana bagi para peneliti bidang perkelapasawitan dari perguruan tinggi, lembaga litbang milik pemerintah dan swasta serta industri untuk mewujudkan hubungan kerja sinergis antara lembaga penghasil konsep dan teknologi dengan lembaga manufaktur/industri. Selanjutnya produk-produk industrial mutakhir dengan fitur-fitur baru atau yang mampu memutus rantai ketergantungan dengan pihak luar negeri, dimungkinkan beredar di pasaran sebagai hasil penelitian-penelitian perguruan tinggi di dalam negeri. Dengan demikian, budaya penelitian yang bernuansa penciptaan produk secara berkelanjutan akan tumbuh di dunia industri Indonesia dan budaya industri yang bernuansa time to market akan tumbuh pula di perguruan tinggi di Indonesia

Dalam rangka melakukan penelaahan atas perkembangan hasil capaian riset dana Grant Riset Sawit yang telah diluncurkan, pada tanggal 24 Maret 2017 BPDPKS mengundang para periset untuk menyampaikan hasil riset kepada Komite Riset BPDPKS melalui kegiatan monitoring dan evaluasi serta kunjungan lapangan. Kegiatan dilaksanakan di Ruang sidang Utama LPPM UGM dan dibuka oleh Direktur Penelitian UGM serta arahan pelaksanaan kegiatan oleh Direktur BPDPKS. Pada acara ini tiga tim  peneliti UGM Dr. Ir. Chusnul Hidayat, Ir. Lukito Edi Nugroho, M.Sc., Ph.D, dan Tim Dr.rer.nat. Ari Indrianto, S.U mempresentasikan hasil penelitiannya. Selain ketiga tim UGM terdapat dua peneliti dari perguruan tinggi di luar UGM, yaitu Tim Peneliti dari Istiper dan Universitas Brawijaya. Kegiatan monitoring dan evaluasi diakhiri dengan kunjungan lapangan ke Fakultas Teknik UGM.

Evaluasi Mandiri Riset Pengembangan drg. Ika Dewi Ana, Ph.D

Evaluasi Mandiri Riset Pengembangan drg. Ika Dewi Ana, Ph.D

Selasa tanggal 14 Maret 2017 Direktorat Penelitian melakukan evaluasi mandiri terhadap Riset LPDP Pengembangan “Next Generation Medical Devices Berbasis Gelatin dan CHA (Karbon Apatit) untuk Terapi Regeneratif Kerusakan Jaringan. Evaluasi dikaksanakan di Laboratorium Riset Terpadu Fakultas Kedokteran Gigi UGM.   Dalam evaluasi ini Ketua Tim Riset drg. Ika Dewi Ana, Ph.D beserta tim peneliti menyampaikan hasil penelitian tahun pertama kegiatan.

Riset yang bermitra dengan PT Gama Multi Usaha Mandiri ini memfokuskan penelitian untuk mengembangkan medical devices berbasis CHA untuk menghasilkan i) membran CHA berserat nano (nanofiber-CHA membran) untuk operasi kranial dan penutupan operasi tulang dan ii) “injectable scaffold” (injectable-CHA) untuk kebutuhan-kebutuhan terapi jaringan keras yang memerlukan material near net shape.

Apabila fokus ini dilakukan secara konsisten 3-5 tahun ke depan, maka hal tersebut akan membawa Indonesia sebagai leading nation dalam bidang rekayasa jaringan, mengubah profil dari net importer menjadi penghasil, dan dapat melakukan ekspansi produk alat kesehatan ke negara-negara lain

Evaluasi Mandiri Riset Pengembangan Model Inkubator Kewirausahaan Hijau

Evaluasi Mandiri Riset Pengembangan Model Inkubator Kewirausahaan Hijau

Riset Pengembangan Model Inkubator Kewirausahaan Hijaudi Desa Miskin Sekitar Hutan di Desa Nglanggeran Kabupaten Gunung Kidul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu riset yang didanai oleh LPDP Kementerian Keuangan. Dilaksanakan oleh Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan UGM. Adapun tujuan besar dari riset ini adalah untuk menanggulangi kemiskinan melalui pertumbuhan ekonomi hijau, dengan cara mengembangkan model inkubator kewirausahaan hijau yang berbasis produktivitas pertanian dan perikehidupan rumah tangga desa (rural household livelihood). Dalam melaksanakan kajiannya, tim menggunakan pendekatan Participatory Action Research (PAR) yang merupakan penggabungan antara riset dan aksi atau dikenal juga sebagai kaji tindak.

Lokasi kajian berada di desa wisata Nglanggeran memiliki daya tarik antara lain wisata alam, dengan daya tarik utama berupa Gunung Api Purba beserta pemandangan sekitar, wisata budaya, wisata kerajinan, wisata kuliner dan wisata pendukung. Riset ini bermitra dengan Kelompok Sadar Wisata Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul

Sebagai akhir dari riset tahun pertama, Direktorat Penelitian UGM melakukan evaluasi mandiri terhadap tim riset yang dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 13 Maret 2017 di Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan UGM. Hadir dalam acara ini Ketua tim Dr. Hempri Suyatna beserta anggota tim, pembahas Dr. Sri Rum Giyarsih, S.Si,. M.Si, dan Tim Direkrorat Penelitian UGM. Riset ini menghasilkan temuan utama bahwa ekowisata di Desa Nglanggranmengalami kemajuan karena adanya keterkaitan dan sinergi dengan sektor-sektor kehidupan yang lain. Keberadaan wisata di Desa Nglanggeran tidak mengakibatkan terjadinya peralihan pekerjaan utama warga dan degradasi lingkungan. Ekowisata justru berperan sebagai penggerak dan pendorong bagi tumbuh dan berkembangnya sektor-sektor lain seperti pertanian, peternakan, umkm, jasa, dan dan sektor lain serta upaya-upaya pelestarian lingkungan.