Pos oleh :

dini.nurul.i

SOSIALISASI HIBAH PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHUN 2019

SOSIALISASI HIBAH PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHUN 2019

Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat menjadi salah satu hal yang tengah ditekankan pada perguruan tinggi di Indonesia. Indikator keberhasilan Riset dan pengembangan (Risbang) Kemenristekdikti yaitu peningkatan paten hak kekayaan intelektual, peningkatan produk hilirisasi terutama riset yang mengarah melalui pengabdian masyarakat, dan peningkatan produk prototype industri.

Acara sosialisai hibah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat tahun 2019 di sambut oleh Wakil Rektor bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P2M) UGM drg. Ika Dewi Ana, Ph.D , beliau menyampaikan bahwa “Kemenristekdikti telah menerbitkan Panduan Edisi XII yang semakin mempermudah terlaksananya riset berbasis output”. Mengingat bahwa sudah banyak peraturan yang mendorong peneliti untuk melakukan riset berbasis output. Beliau juga mengharapkan sosialisasi ini dapat meningkatkan semangat peneliti untuk melakukan riset, meskipun dana penelitian dari pemerintah terbatas.

Materi pertama mengenai Kebijakan dan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat tahun 2019 disampaikan oleh Prof. Ocky Karna Radjasa (Direktur Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat Kemenristekdikti) yang menjelaskan bahwa panduan edisi XII lebih praktis daripada edisi sebelumnya. Pada tahun 2017 Indonesia untuk pertama kalinya masuk 3 besar dalam hal jumlah riset terindeks SCOPUS setelah Malaysia dan Singapura. Indonesia memiliki sistem informasi Science and Technology Index (SINTA) yang ditargetkan untuk mewadahi publikasi peneliti Indonesia dan memfasilitasi pengindeksan publikasi serta memfasilitasi pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat. SINTA akan dikembangkan untuk sarana pengembangan skor personil peneliti Indonesia, penguatan SINTA dilakukan untuk mendukung program Kemenristekdikti yaitu Indonesia Menulis. Hal tersebut karena dari 5.300 guru besar di Indonesia hanya 1.300 yang menghasilkan publikasi internasional terindeks SCOPUS, dan 252 guru besar yang menghasilkan buku ajar terindeks Google Scholar. SINTA juga memiliki range status jurnal dari range 1 (paling bagus) sampai range 6 (riset yang tidak jelas perkembangannya).

Sejak Panduan edisi XII diterbitkan, penelitian dosen pemula hanya diperbolehkan untuk perguruan tinggi kelas binaan, sedangkan kinerja penelitian perguruan tinggi akan berkorelasi dengan jumlah dana yang diberikan. Pemetaan riset perguruan tinggi digunakan untuk menyusun indek klaster riset dengan urutan pertama adalah HAKI, sedangkan urutan terakhir adalah penelitian barang dan jasa. UGM dan beberapa perguruan tinggi dengan ranking terbaik pada klasterisasi riset pangan didorong untuk melakukan konsorsium riset dan akan didanai oleh Kemenristekdikti. Sebelas perguruan tinggi kelas PTN-BH akan diberikan pendanaan dengan sistem block grant namun tidak dibagi rata melainkan dana akan dibagi berdasarkan kinerja riset (Publikasi Internasional 60%, HAKI 30%, dan Prototype Industri 10%). Mulai tahun 2018 akan ada pendanaan untuk penelitian magister dan pascasarjana. Peneliti Pascasarjana berhak mengajukan total 13 proposal namun ketua peneliti haruslah doctor atau S2 lektor. Walaupun mulai tahun 2017 riset dilakukan berbasis output, namun penelitian klaster Sosio-Humaniora seni dan budaya masih akan didanai karena tidak semua skema mengharuskan output berupa publikasi, HAKI, atau prototype namun dapat berupa rekayasa sosial atau kebijakan.

Pengabdian masyarakat diharapkan dapat membantu pembangunan desa/daerah, dan membina pemerintah desa dalam mengelola dana desa. Pengabdian kepada masyarakat belum dilakukan berbasis output namun masih berbasis aktivitas. Skema pengabdian kepada masyarakat disederhanakan dari 12 menjadi 8 skema sesuai dengan Panduan edisi XII. Perguruan tinggi yang berada di rangking unggul dalam Bidang Pengabdian Masyarakat (PPM) akan diberikan akses desentralisasi, sedangkan untuk perguruan tinggi yang berada di status pengabdian kelas binaan akan mendapat dana pengabdian stimulus.

Program riset inovatif produktif (RISPRO) merupakan salah satu program riset LPDP yang bersifat multidisiplin untuk mendorong inovasi produk riset dan mengarah pada komersialisasi/implementasi luaran riset. Penjelasan dari Ibu Zanaria, S.E., M.A. selaku Direktur Fasilitas dan Rehabilitasi LPDP RISPRO memiliki skema komersial yang mendanai penelitian produk yang layak dikomersialkan. Luarannya adalah memiliki publikasi, HKI, produk atau teknologi layak komersial. Pendanaan RISPRO kebijakan atau Tata Kelola mencapai 500juta dengan dua tahap pencairan yaitu 70% – 30%, dan memiliki jangka waktu 2 tahun. Karakteristik RISPRO adalah maturasi, multidisiplin dan mitra.

Proposal riset LPDP (RISPRO) dilakukan dalam wilayah Republik Indonesia, hal tersebut merupakan syarat utama karena LPDP belum bisa mendanai riset yang dilakukan di luar negeri. Selanjutnya proposal riset akan diseleksi sesuai ketentuan LPDP dengan memperhatikan studi kelayakan komersial luaran riset, pendaftaran HKI yang relevan, dokumen prototipe yang telah memenuhi konsep produk & teknologi, dan memiliki mitra dengan kontribusi 10%.

Sosialisasi Kekayaan Intelektual di Fakultas Biologi

Sosialisasi Kekayaan Intelektual di Fakultas Biologi

Kemenristekdikti menargetkan 491 hasil riset dan inovasi terdaftar Kekayaan Intelektual (KI) pada tahun 2018 ini. Prof. Tomi Suryo Utomo, S.H., LL.M., Ph.D dalam acara sosialisasi kekayaan intelektual di Fakultas Biologi UGM Selasa (10/4) mengungkapkan bahwa “Negara yang maju adalah negara yang aturan dan penerapan kekayaan intelektualnya bagus.” Di Indonesia Undang-undang yang mengatur tentang paten adalah UU No. 13 Tahun 2016. Fungsi kekayaan intelektual adalah untuk melindungi hasil riset dan inovasi.

Kekayaan intelektual erat hubungannya dengan pasar dan ekonomi, oleh sebab itu Prof. Tomi Suryo Utomo, S.H., LL.M., Ph.D  mengajak para peneliti untuk berpikir entrepreneur . Peneliti harus mampu membuat produk/hasil risetnya dilindungi KI dan mempunyai nilai jual karena KI yang bagus harus digunakan dalam perdagangan.

Kekayaan Intelektual (KI) membutuhkan kreatifitas dan kesadaran. KI sangat potensial dan dilirik oleh banyak pihak terutama oleh perusahaan obat, oleh karena itu ketika peneliti tidak sadar pentingnya KI maka peneliti dapat dirugikan.

Penting bagi para peneliti untuk mempelajari dan memahami tentang HKI. Keberhasilan mempelajari HKI dibuktikan dengan bisa membedakan 7 cabangnya sebagai berikut :

  1. Hak Cipta : yang dapat dilindungi hak cipta adalah seni, sastra, ilmu pengetahuan, program komputer, dan karya tertulis.
  2. Paten : melindungi invensi pada bidang teknologi, atau teknologi untuk memecahkan masalah, contohnya adalah mesin-mesin.
  3. Merek : merek merupakan tanda untuk mengetahui asal barang tersebut berupa gambar, logo, nama, kata, angka, susunan warna, suara sebagai tanda, hologram.
  4. Desain industri : desain industri bersifat estetika, hanya melindungi tampilan luar sedangkan bagian dalam biasanya dilindungi paten.
  5. Desain tata letak sirkuit terpadu : merupakan kreasi berupa rancangan peletakan tata letak, contoh yang termasuk pada HKI cabang ini adalah desain komponen elektronik pada PCB.
  6. Rahasia dagang : segala sesuatu terkait teknologi yang dirahasiakan. Rahasia dagang hampir sama seperti paten hanya saja bersifat rahasia.
  7. Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) : sekelompok tanaman dari jenis, spesies yang ditandai oleh bentuk tanaman, pertumbuhan tanaman, daun, bunga, buah, biji dan ekspresi karakteristik genotipe atau kombinasi genotipe.

Prof. Tomi juga mengingatkan kepada para peneliti untuk segera mendaftarkan hasil riset dan inovasi mereka, pendaftaran dapat melalaui subdirektorat penelitian Hak Kekayaan Intelektual UGM. Beliau juga menambahkan bahwa semua yang dihasilkan oleh pegawai negeri sipil adalah milik instansi tempat bekerja.

PANGGILAN PROPOSAL DANA NEWTON INSTITUTIONAL LINKS – KLN 2018 DI SIMLITABMAS

Newton Fund  dengan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti/MoRTHE) membuka kesempatan untuk mendukung penelitian bersama yang dipimpin oleh universitas / lembaga penelitian Indonesia – Inggris. Kegiatan ini juga ditujukan  untuk mendukung kualitas penelitian di Indonesia dan output yang diharapkan  adalah publikasi internasional.

Proposal harus diserahkan secara bersama, antara ketua peneliti pengusul dari Inggris dan ketua peneliti pengusul dari Indonesia melalui aplikasi online British Council, untuk ketua peneliti pengusul  Indonesia tidak perlu mendaftar secara terpisah ke KLN.

Batas Akhir Pengajuan Proposal: 8 Juni 2018

Jangka Waktu Penelitian: 12 Bulan

Dana Penelitian:

Maksimum £ 136,000 GBP, yang terdiri dari Dana Newton maskimum £ 80.000 GBP dan KLN maksimum Rp1.000.000.000,00 (sekitar GBP 56.000)

Tema Penelitian

  1. Pangan – Pertanian
  2. Integrasi Penelitian Energi – Baru dan Terbarukan
  3. Kesehatan – Obat-obatan
  4. Angkutan
  5. Teknologi Informasi dan Komunikasi
  6. Material cerdas
  7. Maritim
  8. Manajemen Bencana
  9. Humaniora Sosial – Seni Budaya – Pendidikan

 

Informasi lebih lanjut dapat menhubungi:

  • Grenti Paramitha melalui surel Grenti.paramitha@britishcouncil.or.id atau HP 08118126829
  • https://www.britishcouncil.id/en/programmes/education/newtonfund/newton-institutional-links

Grand Challenges Explorations (GCE) Grant Opportunities

The Bill & Melinda Gates Foundation memberikan kesempatan pengajuan proposal Grand Challenges Explorations (GCE) untuk tiga kategori sebagai berikut:

  1. Innovations in Immunization Data Management, Use, and Improved Process Efficiency (https://gcgh.grandchallenges.org/challenge/innovations-immunization-data-management-use-and-improved-process-efficiency-round-21)
  2. Affordable, Accessible, and Appealing: The Next Generation of Nutrition; (https://gcgh.grandchallenges.org/challenge/affordable-accessible-and-appealing-next-generation-nutrition-round-21)
  3. Tools and Technologies for Broad-Scale Disease Surveillance of Crop Plants in Low-Income Countries.(https://gcgh.grandchallenges.org/challenge/tools-and-technologies-broad-scale-disease-surveillance-crop-plants-low-income-countries)

 

Hibah GCE telah diberikan kepada lebih dari 1.300 peneliti di lebih dari 65 negara. Hibah awal adalah untuk USD $ 100.000 dan proyek yang sukses memenuhi syarat untuk menerima pendanaan lanjutan hingga USD $ 1 juta.

Call Proposal dibuka dua kali setahun untuk mengembangkan berbagai tantangan kesehatan dan pembangunan global. Aplikasi proposal hanya dua halaman dan tidak diperlukan data awal.

Pelamar dapat berada di tingkat pengalaman apa pun; dalam disiplin apa pun; dan dari semua jenis organisasi, termasuk perguruan tinggi dan universitas, laboratorium pemerintah, lembaga penelitian, organisasi nirlaba dan perusahaan nirlaba.

Batas Akhir Pengajuan Proposal: 2 Mei 2018

 

Salam

Direktorat Penelitian

Nutrifood Research Center Grant 2018

Nutrifood Research Center Grant 2018 merupakan program bantuan dana penelitian yang diberikan bagi peneliti, dosen, dan mahasiswa untuk mendukung lahirnya penelitian di bidang diabetes sebagai bagian dalam rangka menginspirasi kehidupan masyarakat yang lebih sehat dengan mengurangi prevalensi diabetes melitus tipe 2 di Indonesia.

Tujuan Program

  1. Mendukung dan meningkatkan penelitian diabetes melitus tipe 2 di Indonesia.
  2. Menjalin hubungan kerja sama antara dunia penelitian, akademisi dan industri.
  3. Berpartisipasi dalam mengurangi prevalensi diabetes melitus tipe 2 yang semakin meningkat di Indonesia.

Rincian Topik

  1. Pengaruh nutrisi, senyawa bioaktif, dan gaya hidup terhadap diabetes melitus tipe 2.
  2. Interaksi nutrisi dan genetik terhadap diabetes melitus tipe 2.
  3. Penggunaan teknologi (genomik s/d metabolomik) dalam mengidentifikasi biomarker diabetes melitus tipe 2.
  4. Identifikasi profil mikrobiota usus (dysbiosis) yang relevan terhadap diabetes melitus tipe 2.
  5. Hubungan psikologis terhadap diabetes melitus tipe 2.

Dana Penelitian
Nutrifood Research Center Grant 2018 memberikan dana penelitian dengan ketentuan pengajuan maksimal:

  • Rp 50.000.000,00/proposal untuk Mahasiswa aktif S1
  • Rp 100.000.000,00/ proposal untuk Mahasiswa aktif S2
  • Rp 200.000.000,00/ proposal untuk Dosen dan Peneliti

Batas Waktu Unggah Pre Proposal

30 April 2018

 

Informasi lebih lanjut dapat menghubungi:

http://www.nutrifood.co.id/our-events/nutrifood-research-center-grant/about-nrc/