Stanford University merilis daftar peneliti paling berpengaruh pada tahun 2023. Di dalam daftar tersebut terdapat lima peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) yang masuk dalam Top 2% World Ranking Scientist. Daftar 2% peneliti paling berpengaruh di dunia ini diterbitkan oleh Prof. John Ioannidis dari Stanford University bersama dengan Jeroen Baas dan Kevin Boyack pada Oktober 2023. Daftar ini mencakup lebih dari 100.000 ilmuwan dengan karya-karya yang sering dikutip oleh kolega peneliti lain sehingga menjadikan mereka sebagai peneliti yang sangat berpengaruh di dunia.
Jumlah peneliti dan dosen UGM yang masuk dalam daftar Top 2% World Ranking Scientist mengalami peningkatan sebanyak dua orang dari tahun 2021 yang sebelumnya berjumlah tiga orang. Peningkatan ini membuktikan bahwa kualitas peneliti UGM mampu bersaing di panggung internasional.
Peneliti UGM yang sebelumnya juga sudah pernah masuk dalam daftar Top 2% World Ranking Scientist by Stanford University, yaitu: 1) Prof. Dr. Abdul Rohman, S.F., M.Si., Apt. dari Fakultas Farmasi yang memiliki h-index 34 dan 357 judul publikasi yang telah diterbitkan; 2) Prof. Dr.rer.nat. Muh Aris Marfai, S.Si., M.Sc. dari Fakultas Geografi yang memiliki h-index 18 dan 107 judul publikasi yang telah diterbitkan; serta 3) Prof. Dr. Ahmad Maryudi, S.Hut., M.For. dari Fakultas Kehutanan yang memiliki h-index 25 dan 76 judul publikasi yang telah diterbitkan.
Pada daftar prestisius terbaru yang dirilis Stanford University ini, dua nama baru dari UGM berhasil masuk dalam Top 2% World Ranking Scientist tahun 2023, yaitu 1) Prof. Drs. Sri Juari Santosa, M.Eng., Ph.D. dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dengan h-index 18 dan 133 judul publikasi yang telah diterbitkan; serta 2) Prof. Dra. Wega Trisunaryanti, M.S., Ph.D.,Eng. dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dengan h-index 16 dan 127 judul publikasi yang telah diterbitkan. Kepada lima peneliti tersebut, Direktorat Penelitian UGM mengucapkan selamat atas pencapaian yang membanggakan ini sehingga semakin mengukuhkan UGM sebagai universitas riset kelas dunia.
Berikut profil singkat kelima peneliti tersebut.
- Prof. Dr. Abdul Rohman, S.F., M.Si., Apt.
Prof. Dr. Abdul Rohman, S.F., M.Si., Apt. merupakan Guru Besar di Fakultas Farmasi UGM. Gelar S-1 serta S-2 diperolehnya di Fakultas Farmasi UGM antara tahun 2002 hingga 2006. Sementara itu, gelar doktor diperoleh dari Institut Penyelidikan Produk Halal di Universiti Putra Malaysia dalam bidang Analisis Makanan Halal pada tahun 2011. Fokus penelitiannya yaitu analisis kehalalan produk dan autentikasi produk makanan dan produk farmasi. Keahlian ini membawanya memperoleh penghargaan Young Scientist Scopus award 2014, Anugerah Kekayaan Intelektual (KI) Luar Biasa dalam Bidang Publikasi Internasional dari Kemenristekdikti tahun 2014, serta dipercaya untuk memimpin Pusat Unggulan Ipteks PUI-PT IHIS UGM. - Prof. Dr.rer.nat. Muh Aris Marfai, S.Si., M.Sc.
Prof. Dr.rer.nat. Muh Aris Marfai, S.Si., M.Sc. merupakan Guru Besar bidang Geomorfologi Bencana Fakultas Geografi UGM. Gelar sarjana diperolehnya di Fakultas Geografi UGM tahun 1998 dan untuk gelar master diperolehnya setelah menyelesaikan studi di International Institute for Geo Information Science and Earth Observation (ITC) Belanda pada tahun 2003. Sementara itu, gelar doktor diperoleh dari Justus-Liebig-Universitaet, Giessen, Germany pada tahun 2008. Minat dan keahliannya dalam bidang geomorfologi pesisir (coastal geomorphology) membawanya turut berperan dalam perumusan Rancangan Undang-Undang Landasan Kontinen yang bermaksud untuk memperluas batas landas kontinen Indonesia hingga 350 mil laut di bawah perjanjian UNCLOS hingga dipercaya untuk menjabat sebagai Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG) sejak Januari 2021. - Prof. Dr. Ahmad Maryudi, S.Hut., M.For.
Prof. Dr. Ahmad Maryudi, S.Hut., M.For. merupakan Guru Besar di Fakultas Kehutanan UGM dengan keahlian berfokus pada kebijakan dan tata kelola kehutanan, khususnya yang terkait dengan aktor, kepentingan dan relasi kuasa. Gelar sarjana diperolehnya di UGM, sedangkan gelar master di bidang kebijakan kehutanan diperoleh setelah menyelesaikan studi di The Australian National University. Sementara itu, gelar doktor dalam bidang kebijakan pembangunan kehutanan diperolehnya dari Göttingen University. Berbagai penelitian dan publikasi tentang kebijakan dan tata kelola kehutanan, termasuk kebijakan hutan rakyat dan kehutanan sosial, membawanya dipercaya untuk membantu pemerintah Indonesia terutama pada saat negosiasi internasional terkait hutan dan lahan hingga menjabatan sebagai Deputy Coordinator Divisi Forest Policy & Economics di International Union of Forest Research Organizations (IUFRO). - Prof. Drs. Sri Juari Santosa, M.Eng., Ph.D.
Prof. Drs. Sri Juari Santosa, M.Eng., Ph.D. merupakan Guru Besar di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) UGM. Gelar sarjana diperoleh dari Fakultas MIPA UGM, sedangkan gelar master dan doktor diperolehnya setelah menyelesaikan studi di Keio University tahun 1993 dan 1997. Beliau menekuni bidang penelitian dengan minat cara penanggulangan pencemaran logam berat di lingkungan sekitar dan zat warna berbahaya dengan menggunakan adsorben sintetik maupun adsorben selektif yang berbasis pada bahan alam Indonesia. Keahliannya di bidang Green Synthesis and Application of material for valuable chemical Recovery and Environmental Remediation juga berhasil membawanya memperoleh penghargaan Hitachi Global Foundation Asia Innovation Award 2022 di Tokyo melalui penelitian dan inovasi berjudul Providing Safe Water Sources for Drinking and Domestic Uses through the Development and Implementation of an Adaptable and Reusable Hybrid Material-Based Removal Method. - Prof. Dra. Wega Trisunaryanti, M.S., Ph.D.,Eng.
Prof. Dra. Wega Trisunaryanti, M.S., Ph.D.,Eng. merupakan Guru Besar di Fakultas Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) UGM. Gelar doktor diperolehnya setelah menyelesaikan studi di Osaka University, Japan, tahun 1997. Beliau menekuni bidang minat penelitian material, khususnya katalis dan adsorben (clay, zeolit, silika, alumina, karbon, dan MCM-41) untuk proses produksi bahan bakar. Aktif memublikasikan hasil penelitiannya baik pada seminar dan jurnal nasional maupun internasional terkait material katalis untuk konversi fraksi aspal Buton menjadi fraksi bahan bakar. Saat ini, sedang melaksanakan riset produksi Jet biofuel (bioavtur) dari CPO menggunakan reaktor sistem one-pot atmosferis.