Arsip:

Berita

Monitoring dan Evaluasi Riset Dana Grant Riset Sawit 2017

Monitoring dan Evaluasi Riset Dana Grant Riset Sawit 2017

Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Kementerian Keuangan RI telah meluncurkan Program Grant Riset Kelapa Sawit untuk memberikan bantuan pendanaan riset sawit unggulan kepada lembaga riset di Indonesia. Program ini merupakan salah satu wahana bagi para peneliti bidang perkelapasawitan dari perguruan tinggi, lembaga litbang milik pemerintah dan swasta serta industri untuk mewujudkan hubungan kerja sinergis antara lembaga penghasil konsep dan teknologi dengan lembaga manufaktur/industri. Selanjutnya produk-produk industrial mutakhir dengan fitur-fitur baru atau yang mampu memutus rantai ketergantungan dengan pihak luar negeri, dimungkinkan beredar di pasaran sebagai hasil penelitian-penelitian perguruan tinggi di dalam negeri. Dengan demikian, budaya penelitian yang bernuansa penciptaan produk secara berkelanjutan akan tumbuh di dunia industri Indonesia dan budaya industri yang bernuansa time to market akan tumbuh pula di perguruan tinggi di Indonesia

Dalam rangka melakukan penelaahan atas perkembangan hasil capaian riset dana Grant Riset Sawit yang telah diluncurkan, pada tanggal 24 Maret 2017 BPDPKS mengundang para periset untuk menyampaikan hasil riset kepada Komite Riset BPDPKS melalui kegiatan monitoring dan evaluasi serta kunjungan lapangan. Kegiatan dilaksanakan di Ruang sidang Utama LPPM UGM dan dibuka oleh Direktur Penelitian UGM serta arahan pelaksanaan kegiatan oleh Direktur BPDPKS. Pada acara ini tiga tim  peneliti UGM Dr. Ir. Chusnul Hidayat, Ir. Lukito Edi Nugroho, M.Sc., Ph.D, dan Tim Dr.rer.nat. Ari Indrianto, S.U mempresentasikan hasil penelitiannya. Selain ketiga tim UGM terdapat dua peneliti dari perguruan tinggi di luar UGM, yaitu Tim Peneliti dari Istiper dan Universitas Brawijaya. Kegiatan monitoring dan evaluasi diakhiri dengan kunjungan lapangan ke Fakultas Teknik UGM.

Evaluasi Mandiri Riset Pengembangan drg. Ika Dewi Ana, Ph.D

Evaluasi Mandiri Riset Pengembangan drg. Ika Dewi Ana, Ph.D

Selasa tanggal 14 Maret 2017 Direktorat Penelitian melakukan evaluasi mandiri terhadap Riset LPDP Pengembangan “Next Generation Medical Devices Berbasis Gelatin dan CHA (Karbon Apatit) untuk Terapi Regeneratif Kerusakan Jaringan. Evaluasi dikaksanakan di Laboratorium Riset Terpadu Fakultas Kedokteran Gigi UGM.   Dalam evaluasi ini Ketua Tim Riset drg. Ika Dewi Ana, Ph.D beserta tim peneliti menyampaikan hasil penelitian tahun pertama kegiatan.

Riset yang bermitra dengan PT Gama Multi Usaha Mandiri ini memfokuskan penelitian untuk mengembangkan medical devices berbasis CHA untuk menghasilkan i) membran CHA berserat nano (nanofiber-CHA membran) untuk operasi kranial dan penutupan operasi tulang dan ii) “injectable scaffold” (injectable-CHA) untuk kebutuhan-kebutuhan terapi jaringan keras yang memerlukan material near net shape.

Apabila fokus ini dilakukan secara konsisten 3-5 tahun ke depan, maka hal tersebut akan membawa Indonesia sebagai leading nation dalam bidang rekayasa jaringan, mengubah profil dari net importer menjadi penghasil, dan dapat melakukan ekspansi produk alat kesehatan ke negara-negara lain

Evaluasi Mandiri Riset Pengembangan Model Inkubator Kewirausahaan Hijau

Evaluasi Mandiri Riset Pengembangan Model Inkubator Kewirausahaan Hijau

Riset Pengembangan Model Inkubator Kewirausahaan Hijaudi Desa Miskin Sekitar Hutan di Desa Nglanggeran Kabupaten Gunung Kidul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu riset yang didanai oleh LPDP Kementerian Keuangan. Dilaksanakan oleh Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan UGM. Adapun tujuan besar dari riset ini adalah untuk menanggulangi kemiskinan melalui pertumbuhan ekonomi hijau, dengan cara mengembangkan model inkubator kewirausahaan hijau yang berbasis produktivitas pertanian dan perikehidupan rumah tangga desa (rural household livelihood). Dalam melaksanakan kajiannya, tim menggunakan pendekatan Participatory Action Research (PAR) yang merupakan penggabungan antara riset dan aksi atau dikenal juga sebagai kaji tindak.

Lokasi kajian berada di desa wisata Nglanggeran memiliki daya tarik antara lain wisata alam, dengan daya tarik utama berupa Gunung Api Purba beserta pemandangan sekitar, wisata budaya, wisata kerajinan, wisata kuliner dan wisata pendukung. Riset ini bermitra dengan Kelompok Sadar Wisata Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul

Sebagai akhir dari riset tahun pertama, Direktorat Penelitian UGM melakukan evaluasi mandiri terhadap tim riset yang dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 13 Maret 2017 di Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan UGM. Hadir dalam acara ini Ketua tim Dr. Hempri Suyatna beserta anggota tim, pembahas Dr. Sri Rum Giyarsih, S.Si,. M.Si, dan Tim Direkrorat Penelitian UGM. Riset ini menghasilkan temuan utama bahwa ekowisata di Desa Nglanggranmengalami kemajuan karena adanya keterkaitan dan sinergi dengan sektor-sektor kehidupan yang lain. Keberadaan wisata di Desa Nglanggeran tidak mengakibatkan terjadinya peralihan pekerjaan utama warga dan degradasi lingkungan. Ekowisata justru berperan sebagai penggerak dan pendorong bagi tumbuh dan berkembangnya sektor-sektor lain seperti pertanian, peternakan, umkm, jasa, dan dan sektor lain serta upaya-upaya pelestarian lingkungan.

Evaluasi Mandiri Penelitian RISPRO LPDP Tahun 2017 : Produksi Pewarna Alami

Evaluasi Mandiri Penelitian RISPRO LPDP Tahun 2017 : Produksi Pewarna Alami

Direktorat Penelitian UGM melaksanakan kegiatan evaluasi mandiri tahun pertama kegiatan penelitian RISPRO LPDP untuk judul “Produksi Pewarna Alami Dan Aplikasinya Pada UKM Batik Sebagai Sarana Pengembangan Produk Berbasis Kearifan Lokal, Kompetitif, Dan Berkelanjutan” pada hari Selasa (21/2). Kegiatan yang dilaksanakan di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman ini dihadiri oleh Tim Direktorat Penelitian UGM, mitra penelitian Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman, dan mitra Asosiasi Batik Sleman Mukti Manunggal serta tim peneliti yang diketuai oleh Dr. Edia Rahayuningsih.

“Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk komersial pewarna alami dan mengaplikasikan pewarna alami tersebut pada produksi batik di Kabupaten Sleman sebagai sarana realisasi pembangunan ekonomi berkelanjutan” demikian disampaikan Dr. Edia Rahayuningsih. “Untuk merealisasikan tujuan tersebut perlu dibangun kerjasama mutualistik dan strategis antara peneliti, produsen pewarna alami, pemerintah daerah Kabupaten Sleman, dan komunitas pengrajin” tambahnya. Pada tahun pertama ditetapkan 8 rumusan tujuan spesifik dan dicapai melalui 8 aktivitas kegiatan. Secara umum aktivitas yang dilakukan dalam penelitian ini telah terselenggara sesuai dengan target capaian dan janji luaran yang direncanakan.

Strategi pelepasan (exit strategy) program sangat diperhatikan pada riset ini, karena merupakan bagian penting yang sangat menentukan keberlanjutan dan keberhasilan program. Strategi ini berkaitan dengan aspek minimalisi, pengurangan, atau bahkan penghilangan sumberdaya hasil penelitian atau fasilitas pendampingan yang diperoleh selama masa atau dalam skema proyek/program.  Mengacu pada skema kerjasama kemitraan antara peneliti dan mitra, maka keberlanjutan program pasca fase pelaksanaan riset adalah 1) perguruan tinggi sebagai inisiator, konseptor, dan fasilitator merupakan institusi pemegang HKI atas hasil penelitiannya, 2) Dinas  Perindagkop Kabupaten Sleman sebagai institusi yang menjalankan fungsi facilitating, empowering, enabling (FEE) merupakan institusi regulasi dan kontrol kualitas produk, 3). Asosiasi berperan sebagai ‘suh’ yang mengkoordinasikan, mengkonsolidasikan, dan mengorganisir UMKM dengan konsep fair trade, merupakan kluster unit usaha yang dinamis dan sehat.

IIRF 2016 : Sinergi UGM – WIKA untuk Kemajuan Bangsa

IIRF 2016 : Sinergi UGM – WIKA untuk Kemajuan Bangsa

 

Direktorat Penelitian Universitas Gadjah Mada kemballi mengadakan Forum Riset Industri Indonesia ke-8 (IIRF) tahun 2016 di Gedung Wika satrian, Gadog, Bogor, Jawa Barat. Dalam acara yang diadakan pada hari Rabu (3/1/2017) tersebut Universitas Gadjah Mada menjalin kesepakatan kerja sama dengan PT Wijaya Karya, Tbk (WIKA) dalam bidang akademik, riset dan sumber daya manusia dalam rangka pengembangan inovasi dan penguasaan teknologi.

Dalam sambutannya sebagai Ketua kegiatan, Prof. Dr. Ir. Sri Raharjo, M.Sc menyampaikan kegiatan IIRF adalah bertujuan untuk menghilirisasikan hasil riset Perguruan Tinggi kepada Industri. “Pada IIRF ke – 8 ini pihak industri yang menjadi mitra UGM adalah WIKA, kami berharap kerjasama pendidikan dan penelitian dengan WIKA dapat mengoptimalkan riset industri yang dapat menguntungkan semua pihak”.

Sementara itu ruang lingkup kegiatan dari kerja sama tersebut diantaranya kegiatan praktik pendidikan lapangan bekerjasama dengan Sekolah Vokasi, lokakarya contract drafting bagi pegawai WIKA dengan Fakultas Hukum, kegiatan peningkatan pendidikan, magang, penyediaan lulusan dan pengabdian kepada masyarakat dengan  Fakultas Teknik UGM,  dan kerja sama pengembangan platform edukasi dan konsultasi psikologi online untuk program employee assistance dengan PT Gama Inovasi Berdikari.

Rektor UGM, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc.,Ph.D., menyambut baik terjalinnya kerja sama dengan WIKA dalam rangka meningkatkan kedaulatan teknologi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Menurut Rektor, kerja sama ini diharapkan akan meningkatkan kualitas lulusan UGM lewat program magang kerja lapangan di lokasi proyek WIKA serta meningkatkan berbagai hasil karya inovasi baru dalam bidang struktur bangunan dan teknologi tunneling. “Kebetulan UGM akan membuka program doubledegree di bidang underground space and tunneling engineering dengan Warwick University, Inggris. Universitas ini telah mempelajari tunneling sekitar 200 tahun yang lalu. Kita harapkan nantinya WIKA bisa ikut kerja sama lewat joint factory atau joint expert serta mengembangkan tunneling di Indonesia bersama-sama,” kata Dwikorita.

img_52121

Selain itu, Rektor juga mengajak WIKA untuk berkontribusi dalam pengembangan program teaching industry dengan mengajak mahasiswa terlibat langsung dalam proses produksi hasil riset aplikatif dari peneliti UGM. “UGM saat ini tengah mengembangakan teaching industry atau teaching factory di daerah Purwomartani, Sleman, untuk memproduksi produk hasil riset alat kesehatan dan di dekat area kawasan Bandara Kulonprogo untuk produksi alat kesehatan dan agro,”katanya.

Disamping itu, Rektor mengajak WIKA juga bisa ikut kerja sama dalam pengembangan semangat  kewirausahaan sosial di kalangan mahasiswa lewat startup usaha bisnis berbasis digital lewat program innovative academy. “Rata-rata sekitar 50 mahasiswa yang lewat hasil seleksi dilatih oleh perusahaan Google untuk menghasilkan produk yang berbasis aplikasi,” ujarnya.

Direktur Human Capital dan Pengembangan PT WIKA, I Gusti Ngurah Akshara Danadiputra, mengatakan kerja sama pengembangan inovasi riset dengan UGM bisa menghasilkan produk riset yang bisa diaplikasikan di lapangan terkait dengan berbagai kegiatan proyek pembangunan infrastruktur yang tengah ditangani WIKA di seluruh Indonesia. “Saya berharap WIKA bisa menjadi partner bagi UGM untuk bisa menghasilkan karya inovasi baru. WIKA juga membuka pintu memperkenalkan karya yang sudah dihasilkan, kami ingin sharing pada UGM terkait yang akan kita jalankan di Indonesia” terangnya.

Dalam kesempatan yang sama, pihak WIKA dan UGM mempresentasikan berbagai karya yang berpeluang untuk dikerja samakan, salah satunya hasil riset tim peneliti UGM tentang sistem manajemen pengaturan efisiensi pemakaian energi sebuah gedung atau building energy management system (BEMS). Produk hasil riset dari lima peneliti UGM, yakni Dr. Suharyanto, Sarjiya, Ph.D., Dr. I Wayan Mustika, Avrin Nur Widisatuti, M.Eng., dan Yusuf Susilo Wijoyo, M.Eng., ini menghasilkan sebuat alat dan aplikasi yang bisa memonitor tingkat efisiensi pemakian energi listrik dalam sebuah gedung.  “Alat ini bisa memonitor secara realtime lewat internet atau dari sebuah ponsel,BEMS juga mampu memonitor kadar CO2, suhu dan kelembaban di dalam gedung bahkan mampu memonitor aktivitas yang ada dalam gedung. Alat ini juga berisi motion sensor yang mendeteksi gerakan (manusia) dalam gedung, jika tidak ada gerakan berarti listrik bisa kita matikan,” demikian dipresentasikan Dr. Suharyanto.

Sementara itu ditempat terpisah, dipresentasikan pula Pengembangan Riset dan Teknologi pada Bidang Green dan Smart-Building Technologies dari Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknik UGM (DTSL FT UGM). “Riset-riset pada bidang resilience infrastructure dan pengembangannya sudah dimulai oleh DTSL FT UGM sejak era 90-an dengan munculnya beberapa teknologi beton seperti “ porous concrete” (beton berpori) untuk meningkatkan filtrasi air hujan, fiber concrete (beton berserat) untuk meningkatkan kemampuan beton normal khususnya dalam menahan beban tarik, dan penambahan abu sekam padi (rice-husk ash) atau abu vulkanik pada beton normal agar dapat berkinerja lebih baik lagi” demikian disampaikan Dr. Ali Awaludin sebagai salah satu peneliti DTSL FT UGM.

 

Partisipasi UGM dalam Indo Defence 2016

Partisipasi UGM dalam Indo Defence 2016

Universitas Gadjah Mada kembali berpartisipasi dalam pameran internasional Indo Defence 2016 Expo dan Forum yang diadakan di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat pada tanggal 2-5 November 2016. Event dua tahunan ini diselenggarakan oleh Kementerian Pertahanan, Republik Indonesia mengambil tema “Bolstering Defence Industri Coorperation: Archieving a Global Maritime Fulcrum and Secure World. Pameran industri pertahanan berskala internasional ini  tahun ini diikuti oleh 844 perusahaan swasta dan instansi pemerintah baik dalam negeri maupun luar negeri yang berasal dari 45 negara. “Perusahaan yang berpartisipasi di event ini berasal dari 573 perusahaan asing dan 271 perusahaan dalam negeri” demikian disampaikan oleh Prof. Dr. Suratman, M.Sc, Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UGM, yang hadir saat pembukaan event didampingi Kasubdit HKI dan Riset Industri Direktorat Penelitian UGM Dr. Yusril Yusuf dan Dr. Tri Kuntoro Priyambodo selaku ketua tim pameran UGM.

Gelaran Indo Defence 2016 Expo and Forum dibuka oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla didampingi Menteri Pertahanan Rymizard Ryacudu dan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.

IMG_6203

Universitas Gadjah Mada pada Indo Defence Expo dan Forum tahun ini mengirimkan tim dosen dan mahasiswa untuk ikut serta menampilkan seluruh hasil penelitian dalam konsep ketahanan negara dengan mengusung tema “Teknologi dari UGM untuk Penguatan Kedaulatan Negara Maritim“.”Semoga apa yang sudah kami riset ini dapat mendorong meningkatkan hankam negara dalam lingkup tri matra, yaitu ketahanan darat, laut dan udara” ujar Dr. Tri Kuntoro Priyambodo.

“Universitas Gadjah Mada akan selalu mengembangkan teknologi tanpa awak (unmanned systems) baik itu teknologi satelite, UAV, kapal, kapal selam, mobil, Robot dan akan mempercepat hilirisasi teknologi bidang pertahanan untuk mendukung kedaulatan negara maritim” demikian disampaikan Prof. Dr. Suratman saat menerima tamu perwira dari Royal Saudi Arabia Air Force (RSAF) di stand UGM.

UGM memamerkan sejumlah hasil penelitian, diantaranya pesawat tanpa awak, elang caraka, pesawat KRTI, nano manufacturing , water tunnel, nano satellite, komputer cluster wisanggeni 01, pelampung elektronik Gamasafe, dan Kapal Autonomus Savinah. Produk tersebut mendapat sorotan dari berbagai pengunjung baik dari dalam dan luar negeri. Event ini menjadi jembatan komunikasi antara pihak universitas dan pelaku industri pertahanan dalam mendukung kemajuan teknologi bidang pertahanan yang harapannya tercipta produk yang dapat dikembangkan dan dapat memenuhi kebutuhan ketahanan dalam negeri, dimana sampai saat ini masih tergantung pada perusahaan luar negeri.

Pada pameran ini dihasilkan beberapa inisiasi kerjasama dengan beberapa instansi pemerintah maupun swasta. Kedepannya, diharapkan UGM dapat semakin mensosialisasikan penelitiannya melalui event serupa dan memperluas kerjasama dengan perusahaan dalam maupun luar negeri.

Handover Program Sistem Sel Surya dan Biodiesel UGM – USAID – Kab. Jepara

Handover Program Sistem Sel Surya dan Biodiesel UGM – USAID – Kab. Jepara

UGM didukung USAID mengembangkan listrik tenaga surya di Karimunjawa. Pengembangan tersebut diwujudkan melalui pemasangan instalasi Solar Home System (SHS) 500 Wp di 4 lokasi serta Solar Water Pumping System (SWPS) di 8 lokasi. Delapan lokasi di Kecamatan Kepulauan Karimunjawa tersebut, yaitu Kantor Kecamatan Karimunjawa, Puskesmas Kecamatan Karimunjawa, masjid Al Hikmah Desa Kemujan, Sekolah MTS/MA NU Safinatul Huda, Sekolah SMK N 1 Karimunjawa, Kantor Petinggi Pulau Genting, Kantor Petinggi Pulau Parang dan Kantor Petinggi Pulau Nyamuk.

berita_3

“Kolaborasi ini salah satu upaya untuk mendukung ketersediaan listrik dan air di Karimunjawa,” papar Ketua Tim Program Listrik Surya Pusat Studi Energi (PSE) UGM di Karimunjawa, Rachmawan Budiarto, M.T. pada acara Penandatanganan Perjanjian Hibah PV Solar Cell dari USAID di R. Multimedia Lt. 3 UGM, Kamis (5/2).

Selain itu juga dilakukan handover kegiatan riset “Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca dari Bus Kota dengan Menggunakan Biodiesel dari jelantah minyak goreng dan pemberdayaan pedagang kaki lima”. Riset ini merupakan upaya untuk mendukung terciptanya energi alternatif di Indonesia.

Hadir dalam acara tersebut Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UGM Prof. Dr. Suratman, M.Sc, Chief of USAID Indonesia Clean Energy Development (ICED) Wiliam R. Meade serta Wakil Bupati Jepara Subroto.

Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UGM Prof. Suratman mengatakan program tersebut sejalan dengan tekad UGM menjadi socio enterpreneur university. Suratman berharap agar ada road map dan masterplan pengembangan pulau-pulau di Jepara.

Technopark bisa saja dikembangkan di Jepara. Sinergi antara perguruan tinggi, birokrat dan swasta sangat penting dalam pengembangan Pulau Mandiri Energi di sana,” harap Suratman.

Sementara itu Wakil Bupati Jepara Subroto menyambut baik komitmen UGM bersama USAID dalam pengembangan listrik surya di Jepara. Menurut Subroto banyak wilayah di Jepara yang potensial dijadikan lokasi pengembangan listrik surya.

“Ada yang melihat Jepara secara geografis terisolir tapi banyak wilayah yang potensial untuk dikembangkan. Jangan sampai terjadi degradasi alam khususnya di Karimunjawa. Peran dan partisipasi UGM di dalamnya menjadi sangat penting,” kata Subroto.

UGM terima WIPO Award

Memperingati “Hari Kekayaan Intelektual Nasional ke-2”, Universitas Gadjah Mada memperoleh anugerah dari Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual berupa Anugerah World Intellectual Property Organization (WIPO Award) untuk kategori Innovative Enterprise. Anugerah ini diserahkan langsung oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Dr. Yasonna H. Laoly, SH, M.Sc. pada tanggal 25 November 2014 di Graha Pengayoman Kantor Kementerian Hukum dan HAM.

WIPO Prof Sri

Hadir pada acara penganugerahan, Wakil Ketua Bidang Penelitian Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada Prof. Dr. Ir. Sri Raharjo, M.Sc yang sekaligus menerima secara langsung WIPO Award. “Penghargaan ini merupakan wujud nyata bahwa Universitas Gadjah Mada berperan aktif dalam hal peningkatan hak kekayaan intelektual di negara ini” demikian disampaikan Kepala Bagian Penelitian Industri dan HKI LPPM UGM, Yusril Yusuf, S.Si., M.Si., M.Eng, D.Eng selaku penanggungjawab pengelolaan HKI di UGM. Organisasi dunia hak kekayaan intelektual yang bermarkas di Genewa, Swiss ini juga memberikan penghargaan kepada para seniman di Indonesia atas jasa-jasanya dalam mendukung terciptanya hak  tentang kekayaan intelektual. Seniman yang  hadir pada acara tersebut Sam Bimbo, Slank, dan Bunga Citra Lestari. Turut hadir dalam malam anugerah HKI, Direktur Jendral Hak Kekayaan Intelektual Prof. Dr. Ahmad M Ramli, M.H., FCBArb yang mendampingi Menteri Hukum dan HAM dalam memberikan anugerah ini.

Sosialisasi UU No. 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta di Kampus UGM

Perkembangan ekonomi kreatif yang menjadi salah satu andalan Indonesia dan berbagai negara dan berkembang pesatnya teknologi informasi dan komunikasi mengharuskan adanya pembaruan undang-undang hak cipta, mengingat hak cipta menjadi basis terpenting dari ekonomi kreatif nasional. Setelah  disyahkannya Rancangan Undang-Undang Hak Cipta pada tanggal 15 September 2014 lalu maka Undang-Undang Hak Cipta yang memenuhi unsur pelindungan dan pengembangan ekonomi kreatif ini diharapkan berkontribusi pada  sektor Hak Cipta dan Hak bagi perekonomian negara dapat lebih optimal.

Jum’at (21 November 2014) Bagian Penelitian Industri dan HKI LPPM UGM bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kemenkumham mensosialisasikan Undang-Undang No.28  Tahun 2014 Tentang Hak Cipta di Ruang Yustisia, UC Hotel kepada civitas akademika di lingkungan Universitas Gadjah Mada maupun luar UGM. Acara yang langsung dipandu oleh Wakil Ketua Bidang Penelitian LPPM UGM, Prof. Dr. Ir. Sri Raharjo, M.Sc ini juga dihadiri oleh Sekretaris Dirjen HKI, Direktur Paten, Direktur Hak Cipta, Direktur Merek, dan pimpinan Kanwil Kemenkumham Provinsi DIY beserta para jajarannya dan pelaku ekonomi kreatif, Sam Bimbo. Sosialisasi hak cipta secara langsung disampaikan oleh Direktur Jenderal HKI Ahmad M Ramli. “Beberapa bagian penting dalam Rancangan Undang-Undang tentang Hak Cipta yang baru ini antara lain perlindungan Hak Cipta di bidang tertentu diberlakukan selama hidup pencipta ditambah 70 (tujuh puluh) tahun setelah Pencipta meninggal dunia serta perlindungan terhadap pengalihan hak ekonomi dalam bentuk jual putus (sold flat), kembali kepada Pencipta setelah 25 tahun” demikian disampaikan oleh Ahmad M Ramli. Selain itu, Rancangan Undang-Undang Hak Cipta yang telah disahkan tersebut merespon secara cerdas perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media pengumuman dan komunikasi ciptaan secara global. Pendekatan yang dilakukan sangat efisien dan elegan karena disatu sisi diatur kewajiban pemenuhan hak ekonomi bagi para pencipta dan pemilik hak terkait dan di lain pihak tetap memelihara dan membuka akses publik terhadap semua konten yang ada dalam multimedia teknologi informasi dan komunikasi. Rancangan Undang-Undang ini juga memberikan sanksi lebih berat bagi para pembajak, karena pembajakan tidak hanya merugikan kepentingan ekonomi para pencipta dan kreator kita, tetapi telah melemahkan dan bahkan menghilangkan motivasi dan kreativitas mereka, yang berujung pada ancaman melemahnya kreativitas makro negeri ini.

IMG_4831_edit

Sam Bimbo yang juga turut serta dalam acara tersebut juga menyatakan sangat bersyukur dengan disyahkannya Undang-Undanga No. 28 Tahun 2014 ini, harapannya kreativitas dan innovasi dari para anak negeri di Indonesia ini tidak kemudian menjadi surut. Acara ditutup oleh performance dari Sam Bimbo dengan lagu ciptaannya, Sajadah Panjang.

LPPM UGM Dukung Kedaulatan Bidang Energi di Indonesia

Untuk menuju Indonesia yang berdaulat di bidang energi diperlukan perubahan besar pada sistem energi Indonesia. Diperlukan berbagai terobosan atau bahkan perubahan mendasar di berbagai hal. Namun demikian, perubahan besar tersebut tidak akan bisa dijalankan secara mendadak; selalu ada masa transisi. Transisi energi bukan suatu revolusi mendadak setelah periode stagnan yang berkepanjangan. Proses transisi ini merupakan proses pembangunan yang secara terus menerus. Dalam proses tersebut, kurun waktu lima hingga sepuluh tahun mendatang merupakan periode transisi yang sangat menentukan, yang harus dikelola dengan tepat. Perlu peningkatan peran pemanfaatan gas sebagai energi dalam masa transisi menuju sistem energi yang berkelanjutan. Ini menjadi periode antara sebelum teknologi energi terbarukan bisa mendominasi sistem energi Indonesia.

Terkait hal tersebut industri dalam negeri di bidang gas dan energi baru terbarukan memerlukan akselerasi peningkatan daya saing di era global dan pasar bebas saat ini. Hal itu dapat dicapai antara lain melalui inovasi dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kerjasama riset industri merupakan salah satu usaha untuk membangun inovasi dan penguasaan teknologi di industri guna mendukung kemandirian bangsa. Untuk itu perlu strategi-strategi pengembangan industri nasional dalam bidang gas serta energi baru dan terbarukan. Potensi sinergi yang dimiliki oleh pihak industri dan universitas dengan dukungan pemerintah, mitra investasi, dan mitra profesional, dapat lebih dioptimalkan untuk menghasilkan kerjasama riset industri yang menguntungkan semua pihak.IMG_3040

Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia sudah memulai usaha membangun kerjasama penelitian eksplorasi bidang energi baru dan terbarukan termasuk didalamnya pengolahan dan pemanfaatan limbah. Hal tersebut antara lain mewujud sebagai skema kemitraan sumberdaya industri khususnya pendanaan riset yang kemudian didiseminasikan melalui kegiatan Forum Riset Industri Indonesia atau Indonesia Industry Research Forum (IIRF) yang diadakan pada tanggal 5 November 2014 di Auditorium UGM Kantor Jakarta. ”Forum ini merupakan media komunikasi dan promosi antara UGM dengan stakeholders terkait dengan riset industri” ujar Dr. Yusril Yusuf, selaku Kepala Bidang Pengembangan dan Layanan Riset Industri LPPM UGM. Selain itu forum ini untuk sarana diskusi dan berbagi pengalaman antara peneliti di UGM dan praktisi industri untuk mendapatkan solusi pengembangan riset dan inovasi di bidang gas serta energi baru dan terbarukan di Indonesia dan juga menghilirkan inovasi dan pengembangan teknologi baru UGM di bidang gas serta energi baru dan terbarukan imbuh Dr. Yusril Yusuf.

”Rangkaian kegiatan 6th IIRF 2014 diawali dengan workshop kelompok kerja (pokja) UGM bidang energi pada tanggal 19 Juni 2014 di Pusat Studi Energi UGM, business meeting bidang energi tanggal 25 Juni 2014 di Jakarta, kemudian dilanjutkan rangkaian diskusi pokja energi pada bulan Juni – Oktober 2014, Sebelumnya tanggal 4 November kemarin diadakan business meeting bidang energi di Gedung Medco, Jakarta” kata ketua panitia IIRF, Widya Rosita, ST., MT

Acara yang dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UGM, Prof. Dr. Suratman, M.Sc ini menghadirkan keynote speaker Dirjen Energi Baru, Terbarukan Dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Ir. Rida Mulyana, M.Sc serta main session pertama dari 4 pembicara industri; Arman Widhymarmanto, VP Research and Technology PT Perusahaan Gas Negara, Andi Nugraha Direktur PT WIKA Industri Energi, Arief Harsono CEO PT samator Group, Martinus PT Prosympac dan 1 dari perbankan; Edi Setijawan Deputi Direktur Arsitektur Perbankan Indonesia OJK, session pertama ini dimoderatori Dr. Hargo Utomo, MBA. Untuk sesi kedua, 2 peneliti dari UGM : Dr. Deendarlianto sebagai ketua pokja bidang energi UGM dan Dr. Siti Syamsiah tentang waste clean to energy, sesi ini dimoderatori sekretaris LPPM UGM, Prof. Dr. Harno Dwi Pranowo, M.Si

Dalam sambutannya Prof. Dr. Suratman, M.Sc. menyampaikan “Cara berpikir kita harus komprehensif, termasuk bagaimana limbah bisa dijadikan energi. Sehingga, hadirnya SDM andal harus terus dipupuk lewat tri-dharma Perguruan Tinggi. Riset yang fokus, grup-grup riset, dan networking harus terus dikembangkan. Kita sudah memulai fase pengabdian kepada masyarakat, dimulai dengan Pusat Studi Energi UGM yg menginisiasi 300 Desa Mandiri Energi. Jika 1 M bisa untuk 1 desa mandiri energi dan dijadikan program nasional, berapa yang bisa kita mandirikan energinya? Maka kita akan menjadi negara mandiri energi”. Sementara itu, pelaku bisnis dari PGN, Samator, Wika Industri Energi, dan Prosympac melihat bahwa sebenarnya Indonesia memiliki sumber daya yang cukup untuk kemandirian energi. Dengan upaya yang serius dari semua pihak untuk mengembangkan energi baru dan terbarukan, para pelaku bisnis optimis bahwa Indonesia dapat segera mewujudkan kemandirian energi.

Pada acara itu juga dilakukan penandatanganan MoU antara UGM, PT Prosympac dan PT. Grahatekno Media di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta hilirisasi riset terapan. MoU dilakukan oleh Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Alumni UGM, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D, Direktur Utama Prosympac, Arif Rochman, M.T serta Komisaris PT. Grahatekno Media, Dra. Sri Wahyuningsih, Apt.