Berdasarkan hasil seleksi program insentif buku telah terbit Universitas Gadjah Mada tahun anggaran 2023 periode Juli yang telah dilaksanakan di Direktorat Penelitian Universitas Gadjah Mada, Bersama ini kami sampaikan penerima insentif buku telah terbit Universitas Gadjah Mada tahun anggaran 2023 periode Juli.
Atas perhatian dan kerja sama Bapak/Ibu, kami sampaikan terima kasih
Rangkaian “Nature Masterclasses Live – Expert Trainer-led Workshop” kembali hadir pada 14–16 Agustus 2023. Pada kesempatan ini, Dr. Jeffrey Robens (Senior Editorial Development Manager dari Nature Research) dan Dr. Maybelline Yeo (Editorial Development Advisor di Nature Portfolio) hadir secara daring sebagai narasumber melalui platform GoToWebinar. Sebanyak 250 peserta yang mengikuti kegiatan ini terdiri dari kalangan dosen, tenaga kependidikan, peneliti, serta mahasiswa S2 dan S3 UGM dari berbagai fakultas.
The Nature Masterclasses Live – Expert Trainer-led Workshop yang diselenggarakan selama 3 hari ini dibagi menjadi 6 seri webinar dengan 6 modul berbeda, yaitu: 1) effective academic writing; 2) logical manuscript structure; 3) maximizing discoverability; 4) successful submission strategies; 5) navigating editorial decisions and peer review; dan 6) publishing ethics. Kegiatan yang sudah terlaksana untuk kali kesembilan ini diharapkan dapat semakin meningkatkan kualitas karya ilmiah dari hasil penelitian para peserta, memberikan pemahaman tahapan publikasi karya, dan menambah insight dalam penulisan karya ilmiah sehingga menambah potensi karya yang dihasilkan untuk dapat diterbitkan di penerbit internasional bereputasi.
Universitas Gadjah Mada mendapat mandat pemerintah melaksanakan penelitian dan pengembangan kereta listrik khusus untuk area bandara. Kendaraan ini diberi nama GATe atau Gadjahmada Airport Transporter Electric. Kendaraan GATe mempunyai kapasitas mengangkut sebanyak 5 penumpang dan satu sopir dengan kecepatan maksimal 25 km/jam. Kendaraan ini berbasis listrik dengan energi yang tersimpan pada baterai, dengan motor penggerak sebesar 4000 watt. Kemampuan jelajah GATe sekitar 50 km dan bisa diperpanjang dengan spesifikasi baterai yang lebih tinggi.
Riset ini dimulai dengan survey pasar kebutuhan kendaraan listrik di bandara, kemudian dikembangkan beberapa disain kendaraan dan menghasilkan disain terpilih yang dipergunaan saat ini. Dari disain dikembangkan menjadi gambar Teknik yang menghasilkan prototipe awal. Prototipe awal sebanyak 2 unit sudah diresmikan pada Hari Teknologi Nasional 10 Agustus 2019. Pada tahun berikutnya prototipe tersebut dikembangkan menjadi produk yang pergunakan oleh konsumen akhir yaitu pengelola bandara. Pada tahun 2020 produk telah berhasil dibuat dan dipergunakan di Bandara Soekarno Hatta sebanyak 3 unit serta Bandara Yogya International Airport sebanyak 1 unit. Pesanan produk ini disponsori oleh Mentri Perhubungan dengan harapan dapat membantu pengembangan kendaraan listrik produk dalam negri.
Pada tahun 2022 dan 2023 penelitian ini dikhususkan untuk mempersiapkan produksi awal (initial production). Pada periode ini disiapkan dokumen produksi, rancangan pabrik, rantai pasok pendukung komponen produksi serta fasilitas produksi. Tidak ketinggalan juga dipersiapkan jaringan distribusi produk ke konsumen akhir. Fasilitas untuk produksi awal sudah selesai dibuat, dengan target produksi sebanyak 10 unit yang siap dipasarkan. Pada saat ini sudah ada 7 unit produk yang selesai.
Pada kesempatan hari ini produk GATe ini diresmikan untuk masuk pada e-katalog oleh Direktur Fasilitasi Riset LPDP, Rektor UGM, Direktur Penelitian dan Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerja Sama Fakultas Teknik. E-katalog atau Katalog Elektronik (E-Catalogue) adalah sistem informasi elektronik yang memuat daftar, jenis, spesifikasi teknis dan harga Barang/Jasa tertentu dari berbagai Penyedia Barang/Jasa Pemerintah. Dengan masuknya produk GATe pada e-katalog maka bagi konsumen seperti Lembaga-lembaga pemerintah akan bisa memesan dan membeli produk ini dengan mudah. Semoga kendaraan listrik Tim UGM kedepan semakin sukses dan memberikan kemanfaatan pada banyak pihak.
Kamis, 10 Agustus 2023, Direktorat Penelitian menyelenggarakan Workshop Kekayaan Intelektual “Pelindungan Kekayaan Intelektual Hasil Penelitian Bidang Sosial Humaniora”. Kegiatan dilaksanakan secara daring melalui media Zoom yang diisi dengan paparan dari narasumber dan dilanjutkan dengan diskusi tanya jawab. Tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan pemahaman sivitas akademik Universitas Gadjah Mada (UGM) tentang pentingnya pelindungan Kekayaan Intelektual (KI) hasil penelitian bidang sosial humaniora serta memberikan pemahaman terkait ragam perlindungan hasil penelitian bidang sosial humaniora.
Workshop dibuka oleh Sekretaris Direktorat Penelitian UGM, Prof. drg. Diatri Nari Ratih, M.Kes., Ph.D., Sp.KG. Dalam sambutannya Prof. Diatri menyampaikan bahwa melalui kegiatan ini peserta diharapkan mampu memahami dan mengenali Kekayaan Intelektual yang dihasilkan dari penelitian. Dosen maupun seluruh sivitas akademik UGM dapat diberikan pemahaman untuk mendaftarkan hasil luaran yang berupa kekayaan intelektual melalui universitas sebagai perwujudan pelindungan karya. Peserta yang terdaftar sebanyak 591 yang terdiri dari fakultas, unit penunjang, dan pusat studi. Pada akhir sambutan Prof. Diatri menyampaikan selamat mengikuti Workshop Kekayaan Intelektual kepada peserta dan berharap kegiatan ini memiliki manfaat bagi seluruh peserta khususnya dalam klaster sosial dan humaniora. “Semoga semakin banyak Kekayaan Intelektual hasil penelitian bidang sosial dan humaniora (UGM) yang dapat dilindungi”, kata Diatri.
Sebelum memasuki sesi materi, peserta diberikan pre-tes untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman peserta mengenai dasar Kekayaan Intelektual. Sesi materi diisi dengan pemaparan mengenai Pelindungan Kekayaan Intelektual Bidang Sosial-Humaniora oleh Harini Yaniar, S.Si., M.Kom., Analis Pemanfaatan Iptek, Direktorat Manajemen Kekayaan Intelektual, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan dipandu oleh moderator, Ratih Fitria Putri, S.Si., M.Sc., Ph.D., Kepala Subdirektorat Publikasi Ilmiah dan Kekayaan Intelektual, Direktorat Penelitian UGM. Harini memaparkan bahwa masyarakat pada umumnya jika mendengar istilah KI maka merujuk pada pelindungan Paten, sehingga karya-karya yang dihasilkan bisa dilindungi dengan Paten. “Jika merujuk pada pelindungan KI sejatinya tidak semua perlindungan karya harus dan bisa dilindungi Paten”, kata Harini. Kekayaan Intelektual memiliki beberapa jenis sehingga perlu untuk dikenali dan dipahami. Pemahaman mengenai ranah pelindungan dari masing-masing jenis KI dapat digunakan untuk menganalisa jenis KI pada karya yang dihasilkan dari penelitian. Karya yang dihasilkan dapat memiliki lebih dari satu jensi KI contoh Hak Cipta dan Desain Industri sehingga peneliti dapat mengajukan 2 (dua) permohonan sekaligus. Sebagai penutup Harini menyampaikan bahwa semua jenis KI memiliki perlindungan yang berbeda-beda. “Tidak memiliki Paten bukan berarti tidak memiliki Kekayaan Intelektual”, Kata Harini. Walaupun hasil luaran penelitian bidang Sosial-Humaniora sangat jarang untuk dapat diajukan Paten bukan berarti hal tersebut tidak dapat dilakukan. Kolaborasi dengan peneliti bidang eksakta merupakan salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menghasilkan karya berupa invensi di bidang teknologi yang dapat dilindungi Paten. Kegiatan ini kemudian diakhiri dengan post-tes untuk mengetahui seberapa jauh materi dapat dipahami oleh seluruh peserta yang hadir.
Penulis: Baskara Wismari
Editor : Yani