Hasil publikasi UGM tahun 2024 berhasil mendapat penghargaan TCID Author Awards 2024. Malam penghargaan digelar secara online melalui kanal youtube Channel TCI pada tanggal 31 Januari 2025. Penghargaan ini diselenggarakan oleh The Conversation Indonesia.
UGM mendapat penghargaan katogeri Institusi Universitas Terproduktif. UGM disebutkan menghasilkan 43 publikasi yang dimuat di The Conversation Indonesia, disusul Universitas Indonesia (UI) sebanyak 41 publikasi dan Universitas Islam Indonesia (UII) sebanyak 38 publikasi. Dalam penghargaan TCID kali ini, ada 700 artikel dari lebih dari 600 peneliti yang berasal dari perguruan tinggi maupun dari kementerian dan lembaga. Pemberian penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi kepada peneliti yang mempublikasikan artikel dalam membangun peningkatan literasi pengetahuan di masyarakat.
Ini menjadi apresiasi bagi seluruh sivitas UGM dosen, peneliti, dan mahasiswa yang gigih berusaha meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian dan publikasi. Direktorat Penelitian UGM melalui Sub Direktorat Publikasi Ilmiah dan Kekayaan Intelektual terus melakukan berbagai program untuk memfasilitasi dan mendorong publikasi sivitas UGM. Beragam program tersebut dapat diakses di laman https://penelitian.ugm.ac.id.
Ada 13 kategori penghargaan yang diberikan di malam penghargaan TCID 2024. Selain berhasil meraih penghargaan Universitas terproduktif, Ronny Soviandhi asisten peneliti di Pusat Kedokteran Tropis UGM, berhasil meraih penghargaan sebagai penulis pilihan editor bidang kesehatan. Penghargaan ini menurutnya makin memotivasi dirinya untuk terus bersemangat menyampaikan informasi terkait penyakit yang semakin dilupakan oleh banyak orang, yakni penyakit Kusta, TBC dan HIV.
Kontribusi publikasi UGM ini sangat penting. Publikasi berkualitas memainkan peran krusial dalam menyebarluaskan pengetahuan yang akurat, dapat dipercaya, dan berdampak bagi masyarakat, sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam pendidikan berkualitas (SDG 4), inovasi dan infrastruktur (SDG 9), serta kerja sama global (SDG 17). Literasi publikasi memungkinkan individu memahami, mengevaluasi, dan menghasilkan informasi yang dapat mempercepat inovasi, mendukung kebijakan berbasis data, serta memperkuat kesadaran kolektif terhadap isu-isu global seperti perubahan iklim, ketimpangan sosial, dan pembangunan berkelanjutan. Dengan meningkatnya akses terhadap publikasi yang bermutu, masyarakat tidak hanya menjadi lebih kritis dan inovatif, tetapi juga mampu mengambil keputusan yang lebih baik, mendorong peradaban menuju masa depan yang lebih inklusif, adil, dan berkelanjutan.