UGM didukung USAID mengembangkan listrik tenaga surya di Karimunjawa. Pengembangan tersebut diwujudkan melalui pemasangan instalasi Solar Home System (SHS) 500 Wp di 4 lokasi serta Solar Water Pumping System (SWPS) di 8 lokasi. Delapan lokasi di Kecamatan Kepulauan Karimunjawa tersebut, yaitu Kantor Kecamatan Karimunjawa, Puskesmas Kecamatan Karimunjawa, masjid Al Hikmah Desa Kemujan, Sekolah MTS/MA NU Safinatul Huda, Sekolah SMK N 1 Karimunjawa, Kantor Petinggi Pulau Genting, Kantor Petinggi Pulau Parang dan Kantor Petinggi Pulau Nyamuk.
“Kolaborasi ini salah satu upaya untuk mendukung ketersediaan listrik dan air di Karimunjawa,” papar Ketua Tim Program Listrik Surya Pusat Studi Energi (PSE) UGM di Karimunjawa, Rachmawan Budiarto, M.T. pada acara Penandatanganan Perjanjian Hibah PV Solar Cell dari USAID di R. Multimedia Lt. 3 UGM, Kamis (5/2).
Selain itu juga dilakukan handover kegiatan riset “Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca dari Bus Kota dengan Menggunakan Biodiesel dari jelantah minyak goreng dan pemberdayaan pedagang kaki lima”. Riset ini merupakan upaya untuk mendukung terciptanya energi alternatif di Indonesia.
Hadir dalam acara tersebut Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UGM Prof. Dr. Suratman, M.Sc, Chief of USAID Indonesia Clean Energy Development (ICED) Wiliam R. Meade serta Wakil Bupati Jepara Subroto.
Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UGM Prof. Suratman mengatakan program tersebut sejalan dengan tekad UGM menjadi socio enterpreneur university. Suratman berharap agar ada road map dan masterplan pengembangan pulau-pulau di Jepara.
“Technopark bisa saja dikembangkan di Jepara. Sinergi antara perguruan tinggi, birokrat dan swasta sangat penting dalam pengembangan Pulau Mandiri Energi di sana,” harap Suratman.
Sementara itu Wakil Bupati Jepara Subroto menyambut baik komitmen UGM bersama USAID dalam pengembangan listrik surya di Jepara. Menurut Subroto banyak wilayah di Jepara yang potensial dijadikan lokasi pengembangan listrik surya.
“Ada yang melihat Jepara secara geografis terisolir tapi banyak wilayah yang potensial untuk dikembangkan. Jangan sampai terjadi degradasi alam khususnya di Karimunjawa. Peran dan partisipasi UGM di dalamnya menjadi sangat penting,” kata Subroto.