Kerjasama tripartite, tiga perguruan tinggi di Indonesia UGM, ITB dan UI melakukan serat terima kantor sekretariat yang sebelumnya berada di ITB mulai tahun 2014 akan berada di UGM. Acara yang berlangsung di Ruang Sidang Pimpinan Universitas Rabu (26/3) ini dihadiri oleh para pimpinan dari tiga universitas terkemuka di Indonesia.
Kerjasama tripartite sudah lama dirintis sejak 7 tahun silam. Menurut Ketua Tim Pelaksana Kegiatan Tripartit UGM, Prof. Dr. Ir. Danang Parikesit, M.Sc kerjasama ini meliputi bidang pendidikan, kolaborasi riset sampai pada pembangunan infrastruktr di Indonesia. Menurut Danang kerjasama bidang akademik seperti program pertukaran mahasiswa antar ketiga perguruan tinggi ini bisa segera dilaksanakan apabila mendapat dukungan dari Senat Akademik untuk mengakui Satuan Kredit Semester (SKS) dari perguruan tinggi yang lain. “Selain menambah pengetahuan mahasiswa, pertukaran mahasiswa ini memberikan pengalaman bagi mahasiswa untuk mengenal budaya dan sistem pembelajaran di tempat yang lain” katanya.
Perwakilan dari pimpinan ITB, Dr. Ibnu Syabri, B.Sc., M.Sc., mengakui sulitnya ketiga universitas merealisasikan pertukaran mahasiswa dan dosen ini. Padahal ide untuk melakukan pertukaran mahasiswa ini sudah dilakukan sejak tahun 2007 lalu. Menurutnya, sulitnya mencapai kesepahaman di tingkat Senat Akademik menjadi kendala utama merealisasikan program tersebut. “Padahal model pertukaran mahasiswa ini makin memperkaya pengetahuan antar mahasiswa, membuka peluang tukar menukar hasil riset, khususnya bidang infrastruktur,” Dukungan pengetahuan dan informasi dari ketiga universitas, kata Syabri, diharapkan mendukung percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia. “Akibat masalah infrastruktur, biaya logistik kita jadi termahal di Asean, harga bahan baku bertambah sekitar 25-30 % karena tambahan dari biaya logistik,”.
Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Maysarakat UGM, Prof. Dr. Suratman, M.Sc., mengapresiasi dan mendukung ide untuk segera merealisasikan program pertukaran mahasiswa antara UGM, UI dan ITB. Menurut Suratman, pertukaran mahasiswa antar perguruan tinggi di dalam negeri seharusnya lebih mudah dilaksanakan, “Pertukaran mahasiwa ke luar negeri saja mudah tapi antar perguruan tinggi sendiri masih sulit. Jika ini diperkuat, saya kira sangat luar biasa,”.