Indo Defence 2018 Expo & Forum

Penyelenggaraan Indo Defence 2018 Expo & Forum yang dihelat pada 7-10 November 2018 di Jakarta Internasional Expo Kemayoran. Ajang ini untuk memamerkan potensi Indonesia sebagai salah satu pemain dalam industri pertahanan. Ekspo ini juga akan memperlihatkan ikon kemandirian, selain itu kegiatan ini juga penting untuk meningkatkan ekspor dan meningkatkan devisa Negara papar Dirjen Pothan Kemhan Bondman Tiara. Daftar peserta yang berkomitmen hadir 867 peserta pameran yang datang dari 58 negara, di mana diharapkan lebih dari 20 ribu pengunjung akan datang di tempat ini. termasuk pejabat setingkat menteri dan panglima dan kepala staf angkatan.

Universitas Gadjah Mada salah satu peserta pameran kembali berpartisipasi dalam pameran internasional Indo Defence 2018 Expo dan Forum yang diadakan di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat pada tanggal 7-10 November 2018. Event dua tahunan ini diselenggarakan oleh Kementerian Pertahanan, Republik Indonesia mengambil tema “Building Global Defence Partnerships To Secure The Future”.

Gelaran Indo Defence 2018 Expo and Forum dibuka oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla. Universitas Gadjah Mada pada Indo Defence Expo dan Forum tahun ini mengirimkan tim dosen dan mahasiswa untuk ikut serta menampilkan seluruh hasil penelitian dalam konsep ketahanan Negara. Semoga apa yang sudah kami riset ini dapat mendorong meningkatkan hankam negara dalam lingkup tri matra, yaitu ketahanan darat, laut dan udara” ujar Dr. Tri Kuntoro Priyambodo.

UGM memamerkan sejumlah hasil penelitian, diantaranya 1) UAV amphibi Gama v2 merupakan pesawat tanpa awak yg mampu lepas landas dan mendarat di atas permukaan air. Pesawat ini digunakan untuk memonitoring kondisi gunung berapi aktif di indonesia. Pesawat amphibi gama v2 memiliki kemampun terbang selama kurang lebih 1 jam untuk jangkauan 40 km dengan ketinggian 500 meter;

2) UAV Elang Caraka merupakan pesawat tanpa awak yang digunakan untuk misi pengawasan, monitoring dan pemetaan. UAV Elang Caraka mempunyai kemampuan terbang selama 10 jam dengan jangkauan komunikasi hingga 60km;

3) USV for Bathymetry merupakan kapal tanpa awak yang digunakan untuk pengukuran kedalaman danau, sungai, waduk, cekungan air, pemetaan dasar perairan, monitoring, dengan kemampuan sensor e-GNSS untuk sub-meter positioning, portable Echosounder mampu mengukur kedalaman sampai 50 m, kamera panoramic 360 sehingga memiliki keunggulan spesial GPS Kinematic dan Geotagging Ready;

4) Mesin 3D Printing HAL Tech-01 adalah Teknologi printing tidak terbatas untuk media kertas, plastik, maupun bidang datar lainnya. Teknologi printing saat ini mampu mencetak suatu benda secara tiga dimensi (3D) sesuai dengan bentuk gambar soft file -nya. Kebanyakan, teknologi printing ini digunakan untuk membuat atau mencetak sebuah bendaprototype ataupun benda yang tidak diproduksi secara massal. Aplikasi teknologi 3D printing ini dapat dijumpai di bidang industri, kesehatan, arsitektur, fashion, bahkan makanan. Adalah HAL Tech-01, Mesin 3D Printing hasil karya anak bangsa hasil penelitian Universitas Gadjah Mada (UGM). Mesin 3D Printing ini mampu membangun objek tiga dimensi hanya berdasarkan gambar sesuai dengan bentuk gambar soft file-nya. Mesin 3D Printing HAL Tech-01 ini sudah dipasarkan dengan harga 9,5 juta rupiah

Foto Mesin 3D Printing HAL Tech-01

Produk-produk hasil penelitian tersebut mendapat sorotan dari berbagai pengunjung baik dari dalam dan luar negeri dengan melihat antusias pengunjung yang tidak pernah berhenti mampir di Booth UGM dan menawarkan berbagai bentuk kerjasama, sehingga kedepan diharapkan UGM dapat semakin mensosialisasikan penelitiannya melalui event serupa dan memperluas kerjasama dengan perusahaan dalam maupun luar negeri.