Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali mengukuhkan perannya sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan inovasi global melalui penyelenggaraan Universitas Gadjah Mada Annual Scientific Conferences (UASC) 2025 pada 30–31 Juli 2025 di Gedung Soegondo, Fakultas Ilmu Budaya UGM. Ajang ilmiah bergengsi ini menghadirkan tiga konferensi internasional sekaligus, yaitu The 11th International Conference on Science and Technology (ICST 2025) yang diketuai oleh I Made Andi Arsana, S.T., M.E., Ph.D., The 6th International Conference on Bioinformatics, Biotechnology, and Biomedical Engineering (BioMIC 2025) di bawah kepemimpinan Valentina Dwi Suci H., S.P., M.Sc., Ph.D., serta The 6th International Conference on Smart and Innovative Agriculture (ICoSIA 2025) yang diketuai oleh Hafidz Wibisono, S.T., M.T., Ph.D.
Konferensi ini dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor Bidang PPUKS, Dr. Danang Sri Hadmoko dan dihadiri oleh peserta dari dalam dan luar negeri serta pimpinan fakultas di lingkungan UGM. UASC menjadi penanda dimulainya diskusi akademik berskala internasional yang diharapkan memunculkan gagasan terbaru dan kolaborasi internasional. Selama dua hari konferensi berlangsung, dipresentasikan hasil riset dan gagasan para speaker, invited speaker, dan presenter yang berasal dari 19 negara yaitu Australia, Brunei, China, Hungary, Indonesia, Iraq, Italy, Japan, Luxembourg, Malaysia, Mexico, Netherlands, Philippines, Singapore, South Korea, Thailand, United Arab Emirates, United Kingdom, dan Vietnam.
Sebanyak 256 naskah ilmiah terpilih dari berbagai negara dinyatakan accepted dan akan dipresentasikan dalam forum ini, dengan peserta berasal dari Indonesia, United Kingdom, United Arab Emirates, Malaysia, China, Philippines, Mexico, Iraq, Australia, Italy, South Korea, hingga Hungary. Dari jumlah tersebut, ICST 2025 mengumpulkan 152 naskah yang terbagi dalam enam simposia meliputi Geography and Environmental, Computer, Electronics, and Information Technology, Life Sciences, Materials and Applied Chemistry, Mechanical and Industrial Engineering, serta Remote Sensing and Geomatics. BioMIC 2025 menampilkan 89 naskah dalam lima simposia yaitu Big Data for Public Health Policy, Bioinformatics and Data Mining, Biomedical Sciences and Engineering, Biomolecular and Biotechnology, serta Drug Development and Nutraceutical. Sementara itu, ICoSIA 2025 mengangkat 35 naskah dalam tujuh simposia yang mencakup Agricultural Big Data Analysis, Agricultural Geography, Land and Environmental Management, Precision Nutrition Technology, Smart and Precision Farming, Smart Genetics Resource Management and Utilization, serta Sustainable Food Production.
Konferensi ini juga menjadi panggung bagi para ilmuwan dan praktisi dunia untuk berbagi wawasan dan pengalaman. ICST 2025 menghadirkan pemateri ternama seperti Prof. Shigeki Nakauchi dari Toyohashi University of Technology, Japan, Prof. Bradley P. Ladewig dari University of Luxembourg, Dr. Filip Biljecki dari National University of Singapore, Prof. Jian Xiong dari Harbin Institute Technology, China, Prof. Tutik Dwi Wahyuningsih dari Universitas Gadjah Mada, Dr. Imam Santoso dari Institut Teknologi Bandung, serta Prof. Yulfian Aminanda dari Universiti Teknologi Brunei. BioMIC 2025 menghadirkan Prof. Dr. David J. Manton dari University of Groningen, Netherlands, Prof. Dr. Waranyoo Phoolcharoen dari Chulalongkorn University, Thailand, dan Trung Quang Vo, Ph.D. dari Pham Ngoc Thach University of Medicine, Vietnam. Sementara itu, ICoSIA 2025 menghadirkan Dr. Daniel Mendham dari Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation, Australia, Dr. Khamarrul Azahari Razak dari Universiti Teknologi Malaysia, serta Prof. Dr. Wolfram Bruck dari University of Applied Sciences Western Switzerland.
Konferensi diakhiri dengan pemberian penghargaan kepada best paper, dipilih presenter terbaik dari masing-masing symposia. Penyelenggaraan UASC 2025 bukan hanya menjadi forum presentasi hasil penelitian, tetapi juga ruang pertemuan ide-ide visioner, inovasi teknologi, dan metode ilmiah yang akan memengaruhi arah pengembangan ilmu pengetahuan di masa depan. Pertemuan ini membuka peluang kolaborasi internasional, publikasi bersama, serta sinergi penelitian yang dapat memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan masyarakat global. Semangat pertukaran pengetahuan yang diusung konferensi ini menunjukkan komitmen UGM untuk terus menjadi motor penggerak riset dan inovasi, sekaligus memperkuat perannya sebagai universitas riset berkelas dunia yang menghadirkan dampak nyata bagi Indonesia dan dunia.